Pendahuluan
Risiko
asset berwujud memang tidak secara eksplisit
tercantum dalam kerangka ragam Risiko. Pada dasarnya risiko jenis ini
termasuk dalam risiko operasional, khususnya terkait dengan suatu perusahaan
untuk menjalankan suatu proses.
Pada
dasarnya asset dapat di kelompokan ke dalam dua kategori yaitu asset berwujud
(tangible asset) dan asset tidak berwujud (intangible asset). Asset berwujud
merupakan asset atau data perusahaan yang dapat dilihat , contohnya : mesin, pabrik,
gudang, dll. Sedangkan asset yang tidak berwujud adalah harta perusahaan yang
tidak dapat dilihat, contohnya : goodwill, hak paten, dll.
Karakter Risiko Aset
Kelas
asset
Aset
terdiri dari 2 kelompok : asset bergerak dan asset tidak bergerak. Asset tedak
bergerak adalah tanah, dan asset lain yang tertanam dan melekat di tanah
sehingga tidak dapat bergerak atau berpindah tempat. Aset bergerak merupakan
asset atau kekayaan perusahaan yang tidak melekat atau tertanam di tanah
sehingga dapat berpindah-pindah. Contoh: persediaan, uang tunai, dll.
Penyebab eksposur
Ada beberapa jenis penyebab
suatu asset menghadapi risiko. Pennyebeb pertama berupa fisik, berkaitan dengan hal-hal atau kejadian-kejadian yang secara
langsung terkait dengan keadaan fisik. Misalnya, gempa bumi menyebabkan
ancurnya bangunan.
Penyebab
kedua berupa sosial, terjadi karena
tindakan atau ulah seseorang atau sekelompok orang. Contoh, pencurian,
perampokan, dan penjarahan.
Penyebab
ketiga berupa lingkungan, berkaitan
dengan hal-hal diluar fisik dan orang
.Termasuk di dalamnya adalah lingkungan politik, pemerintahan, ekonomi, dan
pasar.
Dampak akibat
Suatu
risiko bisa menyebabkan dampak langsung, tidak langsung, dan dampak waktu.
Dampak langsung berarti suatu kejadian dapat secara langsung berpengaruh pada
kerugian nilai suatu asset.
Ada juga risiko yang
mengakibatkan kerugian tidak langsung. Rusaknya kendaraan menyebabkan
perusahaan harus menggunakan taksi yang menyebabkan kenaikan biaya.
Selain
itu, yang dikenal dengan dampak elemen waktu, yaitu dampak masa datang akibat
terjadinya risiko. Dampak elemen waktu terkadang aga susuah dibedakan dari
dampak tidak langsung.
Kepentingan Aset
Pihak
yang berkepentingan dengan aset ikut menentukan tingkat dan jenis risiko yang
terkait dengan suatu aset tertentu. Selain pemilik, banyak pihak lain yang
berkepentingan atas aset.
Kreditur
sangat berkepentingan atas aset perusahaan. Perjanjian pinjam meminjam biasanya
memasukan unsur yang mengikat antar pihak kreditur dengan perusahaan selaku
debitur. Termasuk didalamnya dalah batasan penggunaan kas perusahaan atau kreditur
menggunakan beberapa rasio keuangan sebagai indikator kesehatan debitur dan
sekaligus sebagai pembatas gerak debitur dalam menggunakan asset perusahaan.
Penilaian Risiko Aset Berwujud
Ada beberapa cara menilai
eksposur aset :
Nilai buku
Nilai
buku merupakan nilai aset sesuai dengan yang tercantum dalam laporan keuangan.
Penilaian seperti ini merupakan cara yang paling mudah, tetapi paling tidah
akurat. Nilai buku tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya. Misalnya,
perusahhan membeli sebidang tanah nilainya sebesar Rp. 200 juta. Nilai tersebut
tidak mencerminkan eksposur yang sebenarnya karna nilai tanah sudah berubah
selama 20 tahun.
Nilai pasar
Untuk
mengoreksi ketidakakuratan penggunaan nilai buku, perusahaan dapat menggunakan
nilai pasar. Nilai ini mencerminkan kekayaan yang sesungguhnya. Artinya, kalau
perusahaan menjual aset yang bersangkutan saat ini, sejumlah nilai tersebutlah
uang yang akan diterima perusahaan.
Namun,
data pasar terbatas, tidak semua aset memiliki data atau harga pasarnya.
Nilai Penggantian Baru
Perusahaan
dapat menggunakan nilai penggantian baru sebagai ukuran eksposur. Maksudnya,
perusahaan dapat menghitung beberapa harga dari aset yang bersangkutan bila
dibuat saat ini dengan spesifikasi aset saat ini.
Nilai penggantian baru dengan
penyesuaian.
Menurut
cara ini, perusahaan menghitung biaya penggadaan aset yang bersangkutan dengan
menggunakan harga saat ini kemudian disesuaikan. Yang perlu dilakukan adalah
berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung dengan luas 1000m2
dilokasi yang sama dengan kondisi baru gedung tersebut seandainya dibangun saat
ini. Biaya - biaya pembangunan menggunakan harga saat ini, termasuk di dalamnya
biaya bahan bangunan dan biaya tenaga kerja. Setelah itu kurangi nilai tersebut
dengan depresiasi selama 10 tahun dan kerusakan yang bisa terjadi karena
keausan usia.
Kekecualian
diperlakukan untuk tanah karena tanah tidak mengalami depresiasi.
Identifikasi Risiko
Beberapa
cara mengidentifikasi risiko aset adalah dengan menggunakan checklist. Beberapa
checklist yang bisa digunakan : sumber risiko dan factor risiko.
I. Daftar Periksa Sumber Risiko
1. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik berkaitan dengan kejadian-kejadian yang secara langsung
berkaitan dengan masalah fisik, seperti gempa bumi, banjir, topan,
ketidakstabilan cuaca dan sejenisnya.
2. Lingkungan operasional
Lingkungan operasional berkaitan dengan kondisi yang terjadi dalam
operasi perusahaan yang bisa memunculkan risiko. Contohnya penggunaan
teknologi, kapabilitas SDM, dan lain-lain.
3. Lingkungan sosial
lingkungan sosial berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut manusia
internal maupun eksternal perusahaan. Contohnya pencurian, kecerobohan kerja,
kelalaian, hura-hura, dan sebaginya.
4. Lingkungan kenegaraan
Yang termasuk didalamnya menyangkut kondisi politik, pemerintahan dan
hukum. Lingkungan hukum bersifat makro maupun mikro.
5. Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi berkaitan dengan gejolak ekonomi dan faktor-faktornya,
antara lain pertumbuhan pendapatan, inflasi, tingkat pengangguran, dan
sebagainya.
II.
Daftar
Periksa Faktor Risiko
Ada
beberapa sumber informasi yang dapat digunakan manajemen untuk mengidentifikasi
berbagai faktor risiko :
1. Laporan keuangan
laporan keuangan terdiri dari laporan laba/rugi, neraca, posisi arus kas,
dan posisi kekayaan pemegang saham. Evaluasi terhadap laporan ini memberi
gambaran hal-hal yang rentan pada perusahaan.
2. Proses
Proses biasanya digambarkan dalam sebuah diagram alir, yang menunjukkan
langkah-langkah pekerjaan yang berkesinambungan.
3. Inspeksi lapangan
Analis atau manajemen perlu terjun langsung ke lapangan untuk melihat
kondisi yang sebenarnya. Agar analisis atau pun manajemen dapat mengenali
berbagai risiko yang bisa timbul.
4. Analisis kontrak
Isi pasal-pasal dalam kontrak bisa memberikan indikasi berbagai masalah
atau risiko yang muncul, khususnya berkaitan dengan aset.
5. Analisis statistic
Analisis atau manajemen juga dapat menggunakan data-data historis maupun
angka prediksi untuk memperkirakan berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh
suatu aset.
Maaf, saya mau bertanya tentang aset berwujud...
BalasHapusApakah aset berwujud dapat dilihat dalam laporan keuangan? Kalau bisa, seperti apa ya contohnya?
Hallo kebetulan lewat. Saya mahasiswa manajemen aset polban. Berdasarkan pengetahuan yang saya pelajari aset berwujud yang dapat dilihat dalam laporan keuangan bisa dilihat di pembukuan mengenai aset tetap. Aset tetap menurut permendagri no. 17 th. 2007 terbagi menjadi beberapa kategori dan aset dalam kategori tersebut dituliskan dalam aset tetap.
HapusContohnya: Tanah, mesin dn peralatan, ATK dll.
Mo nanya.... Fixed asset khan di depresiasi sehingga terkumpul akumulasi cadangan penyusutan. Apakah akumulasi cadangan penyusutan tersebut bisa berupa dana yg tersedia? (Misalnya disimpan di bank) shg ketika ada risiko aset bisa pakai dana tsb utk perbaika. Atau bahkan beli baru
BalasHapus