Translate

Minggu, 13 Mei 2012

Takut Badut Bisa Jadi Gangguan Serius




Masyarakat kadang suka menertawakan orang yang takut dengan badut. Tapi sebaiknya hal tersebut jangan dilakukan, karena takut atau fobia pada badut bisa jadi masalah yang serius.

Orang yang takut dengan badut akan mengalami serangan panik karena ia melihat badut seperti sosok monster yang akan menerkam dirinya dengan kaki raksasa serta wajah yang menyeramkan, meski bagi orang lain badut adalah boneka yang lucu.

Beberapa orang yang takut dengan badut biasanya akan mengatakan 'Panik setengah mati', 'Aku benci badut' atau 'Mereka terlihat akan berbuat jahat padaku'. Penyebab seseorang menjadi takut pada badut ada yang diketahui, tapi ada pula yang tidak menaydari apa yang membuatnya takut pada sosok badut.

Berdasarkan definisi, ketakutan yang irasional terhadap badut dikenal dengan nama coulrophobia. Awalan clouro berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti orang yang berjalan di atas panggung.

Gejala yang muncul dari coulrophobia ini adalah berkeringat, mual, perasaan takut, detak jantung menjadi lebih cepat, menangis atau berteriak serta marah jika berada dalam ruangan yang ada badutnya.

Rami Nader, psikolog dan direktur North Shore Stress and Anxiety Clinic di North Vancouver menuturkan ketakutan pada badut dikarenakan seseorang tidak bisa tahu secara asli siapa dibalik topeng badut tersebut.

"Anda tidak bisa benar-benar tahu wajah mereka dan tidak tahu apa arti dibalik topeng tersebut, meskipun kadang topeng yang ada terlihat lucu," ujar Nader, seperti dikutip dari MSNBC, Sabtu (21/4/2012).

Orang yang memiliki ketakutan berlebihan atau fobia terhadap badut sebaiknya tidak ditertawakan atau justru dipaksa untuk berani dengan badut. Hal ini bisa menimbulkan trauma lebih dalam pada orang tersebut.

Jika kondisi ini dibiarkan terus, maka bisa menyebabkan masalah atau gangguan mental yang lebih serius sehingga membutuhkan penanganan dari para ahli untuk mengatasi fobianya.

Nader mengungkapkan cara mengatasi fobia badut sama seperti fobia lainnya, secara bertahap diketahui akarnya mengapa orang tersebut bisa takut dengan badut. Setelahnya mulai diajarkan cara mengatasi kecemasan lalu belajar mengenali bahwa apa yang ditakuti tersebut tidak benar-benar membahayakan.

"Jika berhasil, maka Anda tidak akan kehilangan kendali, mampu mengatasi kecemasan serta tidak akan pernah lagi mempermalukan diri sendiri dihadapan orang lain," ujar Nader.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar