Internal control
dibutuhkan karena adanya risiko bisnis
Risiko bisnis adalah
kemungkinan terjadinya kerugian dalam satu perusahaan
Ada beberapa faktor
enyebab risiko dalam bisnis:
- Revenue Deficiencies
adalah penurunan
revenue secara terus menerus atau penurunan penjualan secara terus menerus.
Contohnya: PPD, WARTEG, TAKSI, OJEK SEPEDA, BECAK, BEMO
- Excessive Cost
adalah perusahaan
yang sedang menghadapi kenaikan biaya secara terus menerus. Contoh: Furniture
dari rotan
- Business Interuption (stop sementara)
Risiko yang dapat
menghentikan usaha/ operational dari suatu perusahaan misalnya: teroris
- Sanction Rules
- Accounting System
Risiko sistem
akuntansi yang tidak bagus. Contohnya: white collor crime
- Thiefs (pencurian)
Adalah kegiatan
yang membuat asset perusahaan kepada pihak lain yang tidak berhak atas itu.
1.
Mencuri dengan sengaja (intentional)
Pencurian
jenis ini biasanya akan mendapat hukuman (punishment)
2. Mencuri dengan
tidak sengaja (unintentional)
Pencurian
jenis ini biasanya akan dilakukan adjustment pada pembukuan agar kesalahan yang
terjadi dapat diperbaiki.
- Act Of God (Natural Disaster)
Cara
mengantisipasi risiko jenis ini adalah banyak berdoa, selain itu juga harus ada
tindakan nyata seperti mengasuransikan aset-aset penting milik perusahaan. Agar
dapat membagi risiko yang ditanggung.
Untuk menghindari
risiko ini manajemen membuat internalcontrol.
Internal Control adalah suatu
kebijakan manajemen yang dirancang untuk:
1.
mengAMANkan harta perusahaan
aman
yang dimaksudkan adalah cara memprotect harta atau aset milik perusahaan.
2. mendapatkan
laporan keuangan yang AKURAT
akurat
yang dimaksudkan adalah dapat diuji kebenarannya.
3. memproses data
keuangan dengan EFISIEN
efiesien
yang dimaksudkan adalah biaya pemrosesan data lebih kecil daripada manfaat yang
dihasilkan.
4. meningkatkan
kePATUHan terhadap peraturan
kepatuhan
yang dimaksud adalah dengan mengerjkan yang diatur atau yang di tulis bukan
yang diperintah.
Untuk mendapatkan internal
control yang memadai, dibutuhkan struktur pengendalian ( Internal Control
Succes/ICS):
1.
control environment (lingkungan pengendalian)
adalah
pengendalian dari lingkungan bisnis baik bersifat internal maupun eksternal.
Ada 7 faktor berkaitan dengan lingkungan perusahaan:
a. nilai etika adalah aturan yang
menyatakan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di lakukan.
b. Filosofi bisnis, contohnya UKI “melayani
bukan dilayani”
c. Struktur organisasi
d. Dewan audit (badan pemeriksa)
e. Adanya hak dan kewajiban
f. Praktek sumber daya manusia
g. Faktor eksternal
2. control activity
(aktifitas pengendalian)
adalah
suatu kebijaksanaan yang memberikan jaminan bahwa pengendalian dapat dijalankan
dengan wajar. Ada beberapa faktor dalam aktifitas pengendalian:
a. otorisasi
(persetujuan)
b. span of control
(pemisahan wewenang/pembagian tugas)
kalo
gak ada ini, ada kemungkinan terjadinya kecurangan. Kecurangan dapat timbul
akibat adanya faktor Opportunity dan Courisity. Cara menguranginya adalah
dengan membagi-bagi tugas dan mempertebal iman supaya gak terbujuk keinginan pribadi
(keinginan dalam diri).
c. Desain(rancangan
formulir/dokumen) yang diberi nomor urut. Nomor urut disini berguna untuk
menghindari penduplikatan atau penggandaan berkas atau dokumen oleh pihak-pihak
tidak bertanggung jawab.
d. adanya catatan
aset yang sama dengan unit fisik
e. adanya pemeriksaan
independensi
3. risk assesment
(pengukuran besar kecilnya risiko)
adalah
bagaimana cara mengukur besar kecilnya kesalahan dalam 1 sistem. Tingkat risiko
dapat diukur dengan cara probability. Hasil pergitungan dapat menghasilkan
tingkat kerugian. Contohnya
sales:
100.000 US $
P
(retur) = 5% => 5000 US $
Jadi
probability risk => 105.000US $
4. informasi dan
komunikasi
5. monitoring atau
audit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar