Translate

Jumat, 11 Mei 2012

Manajemen Risiko - Risiko Pasar (Bab 10)



Kunci permasalahan dari risiko pasar adalah perlunya perusahaan melakukan penyesuaian nilai terhadap pasar (mark to market). Hal-hal yang terkait dengan risiko pasar adalah transaksi dan instrument keuangan. Risiko pasar biasanya dikelompokan menjadi empat jenis  :
v    risiko suku bunga,
v    risiko nilai tukar,
v    risiko komoditas
v    risiko ekuitas (risiko indeks saham).
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga merupakan perkara besar bagi perbankan. Pendapatan dan biaya  bunga merupakan konmponen terbesar yang mempengaruhi laba-rugi sebuah bank. Pada perusahaan investasi, pengenalan pergerakan suku bunga mempengaruhi kinerja perusahaan dari sisi aset. Tingkat perolehan (rate of return) investasi mereka sangat bergantung kepada tingkat suku bunga. Perubahan suku bunga bisa menyebabkan perubahan komposisi portofolio investasi.
Bagi perusahaan non perbankan, risiko suku bunga lebih terasa dari sisi kewajiban. Pada sisi kewajiban (pinjaman), setiap kenaikan bunga berdampak pada turunnya laba sebaliknya penurunan suku bunga malah mengurangi kerugian atau meningkatkan laba. Berbeda dengan sisi aset, yaitu kekayaan perusahaan dalam bentuk investasi pada surat berharga pinjaman (fixed income securities) seperti obligasi dan MTN (medium term notes).
Semakin tinggi suku bunga, semakin besar keuntungan yang diraup. Pergerakan suku bunga berlawanan dengan pergerakan nilai pinjaman. Setiap kenaikan suku bunga menyebabkan harga obligasi di pasar modal menurun. Pada umumnya obligasi yang sudah dibeli kembali tidak dapat dilempar kembali ke pasar modal. Pada saat suku bunga turun, harga obligasi meningkat. Penurunan suku bunga yang tajam menyebabkan harga obligasi melebihi nilai nominalnya.

Mengukur Risiko Suku Bunga
Ukuran risiko suku bunga terdiri dari dua komponen:
v Eksposur รจ mencerminkan nilai yang terpengaruh oleh pergerakan suku bunga. Eksposur adalah selisih antara pinjaman dan kredit
v Probailitas pergerakkan variabel


Bevel: Risiko= eksposur x probabilitas variabel
 


Durasi
Merupakan rata-rata tertimbang dari jatuh tempo arus kas suatu pinjaman atau kredit.
Contoh: perusahaan menjual obligasi dengan jatuh tempo 5 tahun. Nilai nominal obligasi Rp 50 Milyar. Obligasi memberikan kupon bunga sebesar 15% atau Rp 7.5 milyar,setiap tahu dan dibayarkan pada akhir tahun. Tingkat yield saat ini 18% sehingga oligasi dijual dengan harga Rp 45.31
Waktu
(1)
Arus Kas
(2)
Faktor diskon
(3)=[1/1,18t]
Present Value
(4) = (2)x(3)
Present Value tertimbang (5)= (1)x(4)
1
7.500.000.000
0.8475
6.335.932.203,39
6.335.932.203,39
2
7.500.000.000
0.7182
5.386.383.223,21
10.772.766.446,42
3
7.500.000.000
0.6086
4.564.731.545,09
13.694.194.635,28
4
7.500.000.000
0.5158
3.868.416.563,64
15.473.666.254,56
5
57.500.000.000
0.4371
25.133.779.933,25
125,668.899.666,26



45.309.243.468,59
171.965.459.205,91
Baris terakhir kolom (4) menjukan harga obligasi,yaitu total dari present value arus kas.
Baris terakhir kolom (5) merupakan jumlah dari total present value tertimbang
Bevel: Durasi = Total present value tertimbang = 171.965.459.205,91 = 3,79 tahun
               Harga obligasi               45.309.243.468,59Durasi obligasi tersebut sebesar 3,79 tahun


Besarnya eksposur suku bunga perusahaan adalah


Bevel: Eksposur = Durasi x P
 



P= harga dari pinjaman atau kredit yang dihitung


Bunga Mengambang vs Tetap

Dua jenis sekuritas pinjaman:
v Sekuritas dengan bunga tetap
v Sekuritas dengan bunga mengambang

Contoh sekuritas dengan bunga tetap adalah ketika meminjam uang di bank,maka suku bunga ditetapkan 15%.

Salah satu motif penggunaan suku bunga mengambang adalah penghindaran risiko dari gejolak suku bunga.

 Penanganan Risiko Suku Bunga

Perusahaan yang berkepentingan untuk menggunakan durasi adalah mereka yang menanggung kewajiban membayar sekaligus memiliki sumber arus kas masuk dalam bentuk peminjaman. Untuk menghindari risiko gejolak yield atau suku  bunga, perusahaan menerapkan konsep ini. Penghindaran risiko dengan menggunakan konsep durasi  memunculkan risiko bentuk lain yaitu: risiko jatuh  tempo (maturity risk). Dua obligasi dengan durasi yang sama bisa jadi jatuh temponya berbeda. Demikian juga dengan kewajiban dan arus kas mausk bisa memiliki durasi yang sama, tapi jatuh temponya berbeda. Manajemen perlu melakukan pengawasan terhadap durasi tetapi juga jatuh tempo dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Suku bunga mengambang dapat mengurangi risiko suku bunga dengan melakukan swap. Swap merupakan kontrak tukar menukar suku bunga dengan pihak lain. Obligasi yang dijual dengan suku bunga mengambang bisa melakukan penukaran suku bunga dengan pihak lain supaya mejadi bunga tetap.  Unutk memudahkan swap perusahaan bisa meminta jasa bank investasi.



Risiko Ekonomi Global

Risiko yang termasuk  dalam risiko ekonomi global antara lain: risiko penjminan, risiko merger dan akuisisi global, risiko hukum internasinal dan risiko negara.

Risiko Penjaminan

Muncul sebagai akibat transaksi lintas negara memerlukan jaminan untuk memproteksi supaya transaksi aman. Misalnya eksportir tidak mampu atau salah dalam menyiapkan dokumen yang menjadi persyaratan dalam L/C.

Merger dan akuisisi yangmelintas batas negara memunculkan risiko yang lebih besar dibanding merger dan akuisisi dalam negeri. Seperti fakto tidak terlalu kenalnya suasana lokal negara dimana perusahaan akuisisi.

Risiko negara adalah yang tidak kalah penting untuk memasuki suatu negara secara langsung yaiut perusahaan yang melakukan investasi langsung (greenfield investment) atau melalui akuisisi.
Risiko negara dikategorikandalam tiga jenis yaitu :

1.  Risiko politik, berkaitan dengan perundangan dan sistem pemerintahan
2.  Risiko keuangan negara
3.  Risiko ekonomi
Risiko politik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1.  Risiko politik makro, yang berdampak pada seluruh sektor, mis perubahaan sistem pemerintahan dan perundangan
2.  Risiko politik mikro, yang berdampak pada bidang industri atau perusahaan tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar