Susu rendah lemak (low fat) memang menjadi pilihan banyak
orang, khususnya yang sedang menjalani diet karena dapat mengurangi
lemak dalam tubuh. Namun, sebuah riset terbaru menemukan manfaat lain
dari susu rendah lemak khususnya dalam menekan risiko terjadinya
serangan stroke.
Dalam kajiannya, para ilmuwan dari Karolinska
Institute Swedia melibatkan hampir 75.000 pria dan wanita asal Swedia
yang turut berpartisipasi dalam penelitian. Semua peserta memiliki
kondisi kesehatan yang baik ketika penelitian dimulai pada tahun 1997.
Kemudian, peneliti meminta kepada peserta untuk mengisi sebanyak 96-item
kuisioner makanan. Selama masa tindak lanjut kurang lebih 10 tahun,
peneliti menemukan bahwa ada sekitar 4.000 kasus stroke yang terjadi.
Para
peneliti menemukan bahwa mereka yang rutin minum produk susu rendah
lemak 12 persen lebih rendah risikonya menderita stroke ketimbang rekan
mereka yang mengonsumsi produk tinggi lemak.
"Ini adalah studi terbesar yang meneliti hubungan antara konsumsi total dari produk susu rendah lemak (low fat), susu tinggi lemak (full fat)
terhadap risiko stroke pada pria dan wanita dewasa," kata Dr Susanna
Larsson, profesor epidemiologi di Division of Nutritional Epidemiology,
Karolinska Institute, Stockholm dan sekaliguas pemimpin utama studi ini.
"Jika
seseorang mengonsumsi lebih banyak susu rendah lemak ketimbang susu
tinggi lemak, mereka akan mendapatkan keuntungan salah satunya penurunan
risiko stroke dan manfaat kesehatan lainnya," tambahnya.
Data
dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat
menunjukkan, setiap empat menit seseorang meninggal akibat stroke, dan
setiap 40 detik ada satu kasus baru terkena stroke di AS. Setiap
tahunnya, sekitar 795.000 orang di Amerika Serikat menderita stroke dan
610.000 orang di antaranya adalah pasien stroke baru.
Sementara di
Indonesia kondisinya tidak jauh berbeda. Stroke masih menjadi salah
satu penyebab kematian terbesar dan penyebab kecacatan terbesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar