Translate

Jumat, 11 Mei 2012

Manajemen Risiko - Ragam Risiko Korporat




Risiko Korporat adalah fluktuasi dari eksposur korporat sebagai akibat keputusan atau kondisi saat ini. Besaran Risiko korporat terkait dengan ketidakpastian dari nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham. Untuk perusahaan go public, besarnya risiko dapat diukur dari fluktuasi harga saham.

  1. Risiko Keuangan
    1. Risiko Likuiditas, berupa:
ð  Ketidakpastian atau kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek atau pengeluaran tak terduga.
ð  Kemungkinan penjualan aset perusahaan dengan diskon yang tinggi karena sulitnya mencari pembeli.
    1. Risiko Kredit.
    2. Risiko Permodalan (risiko solvensi) adalah kemungkinan tidak dapat menutup kerugian. Risiko dapat dilihat dari rasio antara pinjaman dan modal. Di Perbankan dikenal CAR (Capital Adequacy Ratio), di asuransi dikenal RBC (Risk Based Capital).
    3. Risiko Pasar
(i)           Tingkat bunga: berdampak pada potensi penyimpangan beban biaya atau pendapatan karena fluktuasi suku bunga.
(ii)         Nilai tukar
(iii)       Komoditas: karena perusahaan melakukan transaksi komoditas secara forward. Kalau beli secara forward, ternyata harga turun terus, perusahaan merugi. Sebaliknya, kalau jual secara forward, ternyata harga turun terus, perusahaan mengalami keuntungan.
(iv)       Ekuitas: karena fluktuasi harga atau indeks saham 
 
  1. Risiko Operasional
à Potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, teknologi, atau faktor lain. Risiko operasional bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yakni: manusia, teknologi, sistem dan prosedur, kebijakan., dan struktur organisasi.
                               
    1. Risiko Produktivitas: penyimpangan variabel yang mempengaruhi produktivitas kerja.
    2. Risiko Teknologi: karena teknologi tidak sesuai lagi dengan kondisi.
    3. Risiko Inovasi: karena terjadinya pembaruan, modernisasi, atau transformasi dalam beberapa aspek bisnis.
    4. Risiko Sistem: karena cacat atau ketidaksesuaian sistem dalam operasi perusahaan.
    5. Risiko Proses: potensi penyimpangan karena ada penyimpangan atau kesalahan dalam kombinasi sumberdaya dan karena perubahan lingkungan.


  1. Risiko Strategis
    1. Risiko Usaha: karena perusahaan memasuki bisnis tertentu dengan lingkungan industri yang khas dan menggunakan teknologi tertentu.
    2. Risiko Transaksi Strategis: karena perusahaan melakukan transaksi strategis, seperti merger, akuisisi, investasi baru, divestasi, spin off, likuidasi, aliansi, dll.
    3. Risiko Hubungan Investor: akibat ketidaksempurnaan dalam membina hungan dengan investor, baik pemegang saham maupun kreditur.
  2.  Risiko Eksternalitas
    1. Risiko Reputasi à hancurnya reputasi perusahaan karena penerimaan lingkungan eksternal yang rendah, bahkan bisa terjadi penolakan.
    2. Risiko Lingkungan
    3. Risiko Sosial
    4. Risiko Hukum à compliance Risk

Risiko Saling Berinteraksi







Satu risiko berdampak pada
Risiko

Eksposur


satu eksposur
















Eksposur 1









Satu risiko berdampak pada
Risiko

Eksposur 2


beberapa eksposur










Eksposur…

















Risiko 1











Beberapa risiko berdampak
Risiko 2

Eksposur


pada satu eksposur







Risiko …



























Risiko 1

Eksposur 1








Beberapa risiko berdampak
Risiko 2

Eksposur 2


pada beberapa eksposur







Risiko ….

Eksposur…

















Risiko 1




Beberapa risiko saling


Risiko 4

berinteraksi

Risiko 5




Risiko 2













Risiko 3





RISIKO BISNIS (USAHA)
à risiko karena masuk ke suatu bisnis tertentu.

Untuk mengukur risiko bisnis digunakan besaran berupa Degree of Leverage (DOL) yang merupakan rasio antara perubahan laba operasi dengan perubahan penjualan.
                          EBIT 1   -    EBIT 0
                                   EBIT 0
  DOL  =   
                 Penjualan 1   -   Penjualan 0
                           Penjualan 0


Semakin tinggi DOL semakin tinggi risiko operasi perusahaan.
Faktor Penentu DOL:
1)      Tingkat kompetisi industri  à semakin ketat semakin kecil DOL.
2)      Struktur biaya à FC lebih besar (VC semakin kecil) DOL makin besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar