Translate

Jumat, 11 Mei 2012

Manajemen Risiko - Risiko Aset Berwujud (Bab 16)




Pendahuluan

Risiko asset berwujud memang tidak secara eksplisit  tercantum dalam kerangka ragam Risiko. Pada dasarnya risiko jenis ini termasuk dalam risiko operasional, khususnya terkait dengan suatu perusahaan untuk menjalankan suatu proses.
Pada dasarnya asset dapat di kelompokan ke dalam dua kategori yaitu asset berwujud (tangible asset) dan asset tidak berwujud (intangible asset). Asset berwujud merupakan asset atau data perusahaan yang dapat dilihat , contohnya : mesin, pabrik, gudang, dll. Sedangkan asset yang tidak berwujud adalah harta perusahaan yang tidak dapat dilihat, contohnya : goodwill, hak paten, dll.

Karakter Risiko Aset
          Kelas asset
Aset terdiri dari 2 kelompok : asset bergerak dan asset tidak bergerak. Asset tedak bergerak adalah tanah, dan asset lain yang tertanam dan melekat di tanah sehingga tidak dapat bergerak atau berpindah tempat. Aset bergerak merupakan asset atau kekayaan perusahaan yang tidak melekat atau tertanam di tanah sehingga dapat berpindah-pindah. Contoh: persediaan, uang tunai, dll.

Penyebab eksposur
Ada beberapa jenis penyebab suatu asset menghadapi risiko. Pennyebeb pertama berupa fisik, berkaitan dengan hal-hal atau kejadian-kejadian yang secara langsung terkait dengan keadaan fisik. Misalnya, gempa bumi menyebabkan ancurnya bangunan.
Penyebab kedua berupa sosial, terjadi karena tindakan atau ulah seseorang atau sekelompok orang. Contoh, pencurian, perampokan, dan penjarahan.
Penyebab ketiga berupa lingkungan, berkaitan dengan  hal-hal diluar fisik dan orang .Termasuk di dalamnya adalah lingkungan politik, pemerintahan, ekonomi, dan pasar.

Dampak akibat
Suatu risiko bisa menyebabkan dampak langsung, tidak langsung, dan dampak waktu. Dampak langsung berarti suatu kejadian dapat secara langsung berpengaruh pada kerugian nilai suatu asset.
Ada juga risiko yang mengakibatkan kerugian tidak langsung. Rusaknya kendaraan menyebabkan perusahaan harus menggunakan taksi yang menyebabkan kenaikan biaya.
Selain itu, yang dikenal dengan dampak elemen waktu, yaitu dampak masa datang akibat terjadinya risiko. Dampak elemen waktu terkadang aga susuah dibedakan dari dampak tidak langsung.

Kepentingan Aset
Pihak yang berkepentingan dengan aset ikut menentukan tingkat dan jenis risiko yang terkait dengan suatu aset tertentu. Selain pemilik, banyak pihak lain yang berkepentingan atas aset.
Kreditur sangat berkepentingan atas aset perusahaan. Perjanjian pinjam meminjam biasanya memasukan unsur yang mengikat antar pihak kreditur dengan perusahaan selaku debitur. Termasuk didalamnya dalah batasan penggunaan kas perusahaan atau kreditur menggunakan beberapa rasio keuangan sebagai indikator kesehatan debitur dan sekaligus sebagai pembatas gerak debitur dalam menggunakan asset perusahaan.

Penilaian Risiko Aset Berwujud
Ada beberapa cara menilai eksposur aset :

Nilai buku
Nilai buku merupakan nilai aset sesuai dengan yang tercantum dalam laporan keuangan. Penilaian seperti ini merupakan cara yang paling mudah, tetapi paling tidah akurat. Nilai buku tidak mencerminkan nilai yang sebenarnya. Misalnya, perusahhan membeli sebidang tanah nilainya sebesar Rp. 200 juta. Nilai tersebut tidak mencerminkan eksposur yang sebenarnya karna nilai tanah sudah berubah selama 20 tahun.

Nilai pasar
Untuk mengoreksi ketidakakuratan penggunaan nilai buku, perusahaan dapat menggunakan nilai pasar. Nilai ini mencerminkan kekayaan yang sesungguhnya. Artinya, kalau perusahaan menjual aset yang bersangkutan saat ini, sejumlah nilai tersebutlah uang yang akan diterima perusahaan.
Namun, data pasar terbatas, tidak semua aset memiliki data atau harga pasarnya.




Nilai Penggantian Baru
Perusahaan dapat menggunakan nilai penggantian baru sebagai ukuran eksposur. Maksudnya, perusahaan dapat menghitung beberapa harga dari aset yang bersangkutan bila dibuat saat ini dengan spesifikasi aset saat ini.

Nilai penggantian baru dengan penyesuaian.
Menurut cara ini, perusahaan menghitung biaya penggadaan aset yang bersangkutan dengan menggunakan harga saat ini kemudian disesuaikan. Yang perlu dilakukan adalah berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung dengan luas 1000m2 dilokasi yang sama dengan kondisi baru gedung tersebut seandainya dibangun saat ini. Biaya - biaya pembangunan menggunakan harga saat ini, termasuk di dalamnya biaya bahan bangunan dan biaya tenaga kerja. Setelah itu kurangi nilai tersebut dengan depresiasi selama 10 tahun dan kerusakan yang bisa terjadi karena keausan usia.
Kekecualian diperlakukan untuk tanah karena tanah tidak mengalami depresiasi.

Identifikasi Risiko
Beberapa cara mengidentifikasi risiko aset adalah dengan menggunakan checklist. Beberapa checklist yang bisa digunakan : sumber risiko dan factor risiko.

I.      Daftar Periksa Sumber Risiko
1.     Lingkungan fisik
Lingkungan fisik berkaitan dengan kejadian-kejadian yang secara langsung berkaitan dengan masalah fisik, seperti gempa bumi, banjir, topan, ketidakstabilan cuaca dan sejenisnya.

2.     Lingkungan operasional
Lingkungan operasional berkaitan dengan kondisi yang terjadi dalam operasi perusahaan yang bisa memunculkan risiko. Contohnya penggunaan teknologi, kapabilitas SDM, dan lain-lain.

3.     Lingkungan sosial
lingkungan sosial berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut manusia internal maupun eksternal perusahaan. Contohnya pencurian, kecerobohan kerja, kelalaian, hura-hura, dan sebaginya.

4.     Lingkungan kenegaraan
Yang termasuk didalamnya menyangkut kondisi politik, pemerintahan dan hukum. Lingkungan hukum bersifat makro maupun mikro.

5.     Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi berkaitan dengan gejolak ekonomi dan faktor-faktornya, antara lain pertumbuhan pendapatan, inflasi, tingkat pengangguran, dan sebagainya.

II.               Daftar Periksa Faktor Risiko
Ada beberapa sumber informasi yang dapat digunakan manajemen untuk mengidentifikasi berbagai faktor risiko :
1.     Laporan keuangan
laporan keuangan terdiri dari laporan laba/rugi, neraca, posisi arus kas, dan posisi kekayaan pemegang saham. Evaluasi terhadap laporan ini memberi gambaran hal-hal yang rentan pada perusahaan.

2.     Proses
Proses biasanya digambarkan dalam sebuah diagram alir, yang menunjukkan langkah-langkah pekerjaan yang berkesinambungan.

3.     Inspeksi lapangan
Analis atau manajemen perlu terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi yang sebenarnya. Agar analisis atau pun manajemen dapat mengenali berbagai risiko yang bisa timbul.

4.     Analisis kontrak
Isi pasal-pasal dalam kontrak bisa memberikan indikasi berbagai masalah atau risiko yang muncul, khususnya berkaitan dengan aset.

5.     Analisis statistic
Analisis atau manajemen juga dapat menggunakan data-data historis maupun angka prediksi untuk memperkirakan berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh suatu aset.

3 komentar:

  1. Maaf, saya mau bertanya tentang aset berwujud...
    Apakah aset berwujud dapat dilihat dalam laporan keuangan? Kalau bisa, seperti apa ya contohnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo kebetulan lewat. Saya mahasiswa manajemen aset polban. Berdasarkan pengetahuan yang saya pelajari aset berwujud yang dapat dilihat dalam laporan keuangan bisa dilihat di pembukuan mengenai aset tetap. Aset tetap menurut permendagri no. 17 th. 2007 terbagi menjadi beberapa kategori dan aset dalam kategori tersebut dituliskan dalam aset tetap.
      Contohnya: Tanah, mesin dn peralatan, ATK dll.

      Hapus
  2. Mo nanya.... Fixed asset khan di depresiasi sehingga terkumpul akumulasi cadangan penyusutan. Apakah akumulasi cadangan penyusutan tersebut bisa berupa dana yg tersedia? (Misalnya disimpan di bank) shg ketika ada risiko aset bisa pakai dana tsb utk perbaika. Atau bahkan beli baru

    BalasHapus