Olahraga ternyata tidak hanya membuat otot tubuh menjadi kuat, tetapi
juga dapat membantu meningkatkan fungsi memori otak. Hal itu setidaknya
terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Kirsten Hotting, PhD dari
University of Hamburg, Jerman.
Berdasarkan kajiannya yang dipublikasikan dalam Health Psychology
itu, Hotting menemukan bahwa pria paruh baya dan wanita yang bersepeda
atau melakukan peregangan rutin dan koordinasi selama dua jam seminggu
selama enam bulan memiliki perbaikan dalam memori dan kemampuan berpikir
lainnya.
"Menggabungkan berbagai bentuk latihan mungkin dapat memberikan efek menguntungkan pada fungsi otak," katanya.
Para ahli mengatakan, pada orang dewasa yang berusia lanjut, daerah otak yang berhubungan dengan memori (hippocampus) cenderung akan menyusut. Penelitian sebelumnya juga telah menemukan bahwa daerah otak yang disebut hippocampus dapat
kembali tumbuh dan berkembang setelah mereka (orang berusia lanjut)
mulai melakukan aktivitas fisik. Pertumbuhan ini biasanya disertai
peningkatan fungsi memori.
Dalam riset teranyarnya itu, Hotting
lebih memfokuskan penelitian pada individu dewasa setengah baya. Ia
melakukan evaluasi terhadap 68 pria aktif dan wanita berusia antara
40-56 tahun. Setiap relawan diminta melakukan olahraga ringan, seperti
peregangan dan bersepeda. Sebagai pembandingnya, peneliti juga
melibatkan 18 orang yang diketahui tidak aktif secara fisik.
Hotting
mengatakan, sebelum dilakukan penelitian, semua relawan menjalani tes
kebugaran jantung. Setiap program diawasi dan berlangsung selama satu
jam, dua kali dalam seminggu.
"Pelatihan atau koordinasi
peregangan dimulai dengan tahap pemanasan singkat, diikuti dengan
peregangan dan penguatan otot-otot utama dari tubuh secara keseluruhan,"
katanya.
"Latihan koordinasi didefinisikan sebagai latihan
keseimbangan, gerakan kompleks dari lengan dan kaki, dan sebagainya.
Kemudian latihan diakhiri dengan beberapa latihan relaksasi," tambahnya.
Sebelum
dan sesudah penelitian, peneliti juga sudah mengukur tingkat memori dan
kemampuan berpikir lainnya. Hasil penelitian menunjukkan, kelompok
bersepeda mengalami peningkatan kebugaran jantung mereka sebesar 15
persen. Sementara kelompok yang melakukan peregangan dan tidak aktif
tidak memiliki perubahan nyata dalam kebugaran mereka.
Namun
demikian, pada kelompok yang melakukan aktivitas bersepeda dibarengi
dengan peregangan mendapatkan nilai lebih baik saat menjalani tes memori
belajar ketimbang kelompok yang tidak aktif. Peningkatan hasil ujian
juga dikaitkan dengan peningkatan kebugaran. Hotting mengungkapkan,
penelitian lain telah menemukan bahwa peningkatan kebugaran terkait
dengan perbaikan selektif dalam memori.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar