Suku Yup'ik Eskimo di Alaska
membuktikan bahwa mereka bisa tetap sehat meski kegemukan dan obesitas. Studi
tentang pola makan mereka, yang rata-rata mengkonsumsi omega-3 dari ikan 20
kali lebih banyak daripada penduduk Amerika di 48 negara bagian lainnya,
menunjukkan bahwa tingginya asupan lemak tersebut membantu mencegah penyakit
kronis yang berkaitan dengan obesitas, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Studi yang dipimpin oleh ilmuwan di Fred Hutchinson Cancer Research Center,
bekerja sama dengan Center for Alaska Native Health Research di University of
Alaska-Fairbanks, telah dipublikasikan dalam European Journal of Clinical
Nutrition. "Yup'ik Eskimo mempunyai diet tradisional yang mencakup banyak
ikan berlemak dan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas yang mirip
populasi Amerika secara umum, sehingga menawarkan kesempatan unik untuk
mempelajari apakah lemak omega-3 mengubah asosiasi antara obesitas dan risiko
penyakit kronis lain," kata Zeina Makhoul, peneliti studi dari Program
Pencegahan Kanker di Divisi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Hutchinson Center.
Lemak yang ingin diukur oleh para ilmuwan itu adalah lemak dalam ikan berlemak,
seperti salmon, sardin, yaitu asam docosahexaenoic (DHA), dan asam
eicosapentaenoic (EPA). Hasil analisis data dari 330 orang Eskimo di kawasan
Yukon Kuskokwim Delta di barat daya Alaska menunjukkan bahwa 70 persen di
antaranya mengalami kegemukan atau obese. Sesuai dengan perkiraan, para
peneliti menemukan bahwa pada partisipan dengan kadar DHA dan EPA darah yang
rendah, obesitas meningkatkan trigliserida darah (abnormalitas lipida darah)
dan protein C-reactive, atau CRP (pengukuran terhadap peradangan tubuh secara
keseluruhan). Peningkatan kadar trigliserida dan CRP akan menaikkan risiko penyakit
jantung dan diabetes. "Hasilnya mirip dengan apa yang ditemukan pada
populasi di 48 negara bagian yang kadar EPA dan DHA darahnya rendah," kata
Alan Kristal, peneliti senior dalam studi itu. "Penemuan barunya adalah
bahwa obesitas tidak meningkatkan faktor risiko di antara partisipan studi
dengan kadar omega-3 darah yang tinggi," katanya. Para peneliti menemukan hasil menarik, yaitu
orang obese dengan kadar omega-3 tinggi mempunyai konsentrasi trigliserida dan
CRP yang tak berbeda dengan orang berbobot normal. "Tampaknya asupan
makanan hasil laut kaya omega-3 melindungi orang Yup'ik Eskimo dari efek
obesitas yang berbahaya," kata Makhoul. Meski tingkat obesitas Yup'ik
Eskimo mirip orang Amerika secara keseluruhan, prevalensi mereka terhadap
diabetes tipe 2 jauh lebih rendah, 3,3 persen versus 7,7 persen. "Faktor
genetik, gaya hidup, dan pola makan mungkin berperan untuk perbedaan ini,"
kata Makhoul. "Masuk akal untuk bertanya apakah rendahnya prevalensi
diabetes pada populasi ini mungkin berkaitan dengan tingginya konsumsi ikan
kaya omega-3?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar