Masyarakat kadang suka
menertawakan orang yang takut dengan badut. Tapi sebaiknya hal tersebut jangan
dilakukan, karena takut atau fobia pada badut bisa jadi masalah yang serius.
Orang yang takut dengan badut
akan mengalami serangan panik karena ia melihat badut seperti sosok monster
yang akan menerkam dirinya dengan kaki raksasa serta wajah yang menyeramkan,
meski bagi orang lain badut adalah boneka yang lucu.
Beberapa orang yang takut
dengan badut biasanya akan mengatakan 'Panik setengah mati', 'Aku benci badut'
atau 'Mereka terlihat akan berbuat jahat padaku'. Penyebab seseorang menjadi
takut pada badut ada yang diketahui, tapi ada pula yang tidak menaydari apa
yang membuatnya takut pada sosok badut.
Berdasarkan definisi,
ketakutan yang irasional terhadap badut dikenal dengan nama coulrophobia.
Awalan clouro berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti orang yang berjalan
di atas panggung.
Gejala yang muncul dari
coulrophobia ini adalah berkeringat, mual, perasaan takut, detak jantung
menjadi lebih cepat, menangis atau berteriak serta marah jika berada dalam
ruangan yang ada badutnya.
Rami Nader, psikolog dan
direktur North Shore Stress and Anxiety Clinic di North Vancouver menuturkan
ketakutan pada badut dikarenakan seseorang tidak bisa tahu secara asli siapa
dibalik topeng badut tersebut.
"Anda tidak bisa
benar-benar tahu wajah mereka dan tidak tahu apa arti dibalik topeng tersebut,
meskipun kadang topeng yang ada terlihat lucu," ujar Nader, seperti
dikutip dari MSNBC, Sabtu (21/4/2012).
Orang yang memiliki ketakutan
berlebihan atau fobia terhadap badut sebaiknya tidak ditertawakan atau justru
dipaksa untuk berani dengan badut. Hal ini bisa menimbulkan trauma lebih dalam
pada orang tersebut.
Jika kondisi ini dibiarkan
terus, maka bisa menyebabkan masalah atau gangguan mental yang lebih serius
sehingga membutuhkan penanganan dari para ahli untuk mengatasi fobianya.
Nader mengungkapkan cara
mengatasi fobia badut sama seperti fobia lainnya, secara bertahap diketahui
akarnya mengapa orang tersebut bisa takut dengan badut. Setelahnya mulai
diajarkan cara mengatasi kecemasan lalu belajar mengenali bahwa apa yang
ditakuti tersebut tidak benar-benar membahayakan.
"Jika berhasil, maka
Anda tidak akan kehilangan kendali, mampu mengatasi kecemasan serta tidak akan
pernah lagi mempermalukan diri sendiri dihadapan orang lain," ujar Nader.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar