Risiko kredit adalah risiko bahwa debitur atau pembeli secara kredit tidak dapat membayar utang dan memenuhi kewajiban seperti tertuang dalam kesepakatan, atau turunnya kualitas debitur atau pembeli sehingga persepsi mengenai kemungkinan gagal bayar semakin tinggi.
Risiko
kredit suatu perusahaan berarti juga risiko turunnya kemampuan perusahaan
debitur.
Cara
mengukur risiko kredit :
·
Nilai hipotesis
·
Nilai terbobot risiko
·
Peringkat kredit eksternal
·
Peringkat kredit internal
·
Model portofolio internal
Mengukur
Risiko Kredit
Terdiri
dari dua faktor: besarnya eksposur kredit dan kualitas eksposur kredit.
Besarnya eksposur kredit sama dengan besarnya pinjaman itu sendiri. Kualitas
eksposur dicerminkan oleh kemungkinan gagal bayar dari debitur atau pembeli
secara kredit dan kualitas dari jaminan yang diberikan oleh debitur atau
pembeli kredit.

*Gambar
Dimensi risiko: kuantitas dan kualitas.
|
|

*Gambar Kerangka risiko kredit
Dengan
demikian ada tiga jenis risiko yang membantu risiko kredit: risiko gagal bayar,
risiko eksposur, dan risiko recovery.
1.
Risiko
Gagal Bayar
Ukurannya adalah probabilitas
terjadinya gagal bayar pada periode tertentu. Untuk mengukurnya perusahaan
dapat melakukan pemeringkatan (rating).
Lima
faktor yang sering digunakan perusahaan, dikenal dengan 5C :
·
Character
(karakter) : perilaku
calon kreditur atau pembeli secara kredit mengenai keinginan untuk membayar dan
memenuhi kewajiban.
·
Capacity
(kapasitas) : kemampuan calon debitur atau pembeli secara
kredit untuk membayar kewajiban pinjam-meminjam.
·
Capital
(modal) : perbandingan
antara pinjaman dan modal sendiri (ekuitas).
·
Collateral
(jaminan) : merupakan
piranti pengaman pinjaman yang terakhir. Jaminan akan dieksekusi apabila
perusahaan debitur atau pembeli secara kredit menyatakan tidak dapat membayar
dan pinjaman tidak mungkin direstrukturisasi.
·
Condition
(kondisi) : mengacu
kepada kondisi eksternal perusahaan yang mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
![]() |
|
![]() |
![]() |
||
![]() |
Gambar
Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition
2.
Risiko
Eksposur
Merupakan risiko yang melekat pada
besarnya kredit yang menghadapi risiko gagal bayar. Bagi perbankan, kredit
termasuk komitmen dalam bentuk line of
credit termasuk bagian dari eksposur. Bagi perusahaan perdagangan, besarnya
transaksi secara kredit merupakan besarnya eksposur.
3. Risiko Recovery
Tingkat recovery adalah sejauh mana perusahaan
dapat tetap mengupayakan supaya nilai kredit yang gagal bayar tersebut dapat
diupayakan berapapun nilai nominal yang bisa diperoleh.
Semakin kecil kemungkinan perolehan
dari kredit macet, semakin besar risiko recovery. Risiko recovery dinyatakan
dalam bentuk persentase kemungkinan recovery dari kredit macet.
Yang merupakan bagian dari risiko
recovery :
·
Risiko jaminan : terkait
dengan kejelasan status hukum jaminan, fluktuasi nilai likuidasi jaminan, dan
kemudahan eksekusi.
·
Risiko jaminan pihak ketiga : jaminan
dalam bentuk kepercayaan lebih sulit dieksekusi.
·
Risiko hukum : terkait
dengan kemungkinan-kemungkinan mengubah kontrak dan status pinjaman untuk
mengakomodasikan kepentingan dan kemampuan perusahaan dan debitur.
Ukuran
Rugi

D = presentasi probabilitas gagal bayar (default)
X = eksposur kredit (exposure)
R = besarnya tingkat recovery (recovery rate)
Pengelolaan
Risiko Kredit
Beberapa
cara pengelolaan risiko kredit oleh perusahaan :
1. Penyaringan
Menekankan
pada pencegahan supaya gagal bayar terhindar, atau sekecil mungkin.
2. Sistem Pembatasan
Membatasi
besarnya kredit yang diterima oleh satu nasabah atau satu grup nasabah. Dunia
perbankan mengenal BMPK, yaitu batas maksimum pemberian kredit, atau 3L (legal lending limit).
3. Diversifikasi Kredit
Kebijakan
diversifikasi dapat berupa :
·
Sebaran kredit berdasarkan perusahaan,
·
Sebaran kredit berdasarkan industri:
ketetapan mengenai persentase pinjaman untuk industri tertentu,
·
Sebaran kredit berdasarkan ukuran
perusahaan: ketetapan mengenai persentase untuk masing-masing kelas ukuran
perusahaan,
·
Sebaran kredit berdasarkan sektor:
ketetapan mengenai persentase pinjaman untuk masing-masing sektor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar