Kunci permasalahan dari risiko pasar adalah
perlunya perusahaan melakukan penyesuaian nilai terhadap pasar (mark to
market). Hal-hal yang terkait dengan risiko pasar adalah transaksi dan
instrument keuangan. Risiko pasar biasanya dikelompokan menjadi empat
jenis :
v risiko suku bunga,
v risiko nilai tukar,
v risiko komoditas
v risiko ekuitas (risiko indeks saham).
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga merupakan perkara besar
bagi perbankan. Pendapatan dan biaya bunga merupakan konmponen terbesar
yang mempengaruhi laba-rugi sebuah bank. Pada perusahaan
investasi, pengenalan pergerakan suku bunga mempengaruhi kinerja perusahaan
dari sisi aset. Tingkat perolehan (rate of return) investasi mereka
sangat bergantung kepada tingkat suku bunga. Perubahan suku bunga bisa menyebabkan
perubahan komposisi portofolio investasi.
Bagi perusahaan non perbankan,
risiko suku bunga lebih terasa dari sisi kewajiban. Pada sisi kewajiban
(pinjaman), setiap kenaikan bunga berdampak pada turunnya laba sebaliknya
penurunan suku bunga malah mengurangi kerugian atau meningkatkan laba. Berbeda
dengan sisi aset, yaitu kekayaan perusahaan dalam bentuk investasi pada surat
berharga pinjaman (fixed income securities) seperti obligasi dan MTN (medium
term notes).
Semakin tinggi suku bunga, semakin
besar keuntungan yang diraup. Pergerakan suku bunga berlawanan dengan
pergerakan nilai pinjaman. Setiap kenaikan suku bunga menyebabkan harga
obligasi di pasar modal menurun. Pada umumnya obligasi yang sudah dibeli
kembali tidak dapat dilempar kembali ke pasar modal. Pada saat suku bunga
turun, harga obligasi meningkat. Penurunan suku bunga yang tajam menyebabkan
harga obligasi melebihi nilai nominalnya.
Mengukur Risiko Suku Bunga
Ukuran risiko suku bunga terdiri
dari dua komponen:
v Eksposur è mencerminkan nilai yang terpengaruh oleh pergerakan suku bunga. Eksposur
adalah selisih antara pinjaman dan kredit
v Probailitas pergerakkan variabel
![]() |
Durasi
Merupakan rata-rata tertimbang
dari jatuh tempo arus kas suatu pinjaman atau kredit.
Contoh: perusahaan menjual
obligasi dengan jatuh tempo 5 tahun. Nilai nominal obligasi Rp 50 Milyar.
Obligasi memberikan kupon bunga sebesar 15% atau Rp 7.5 milyar,setiap tahu dan
dibayarkan pada akhir tahun. Tingkat yield saat ini 18% sehingga oligasi dijual
dengan harga Rp 45.31
Waktu
(1)
|
Arus Kas
(2)
|
Faktor diskon
(3)=[1/1,18t]
|
Present Value
(4) = (2)x(3)
|
Present Value tertimbang (5)= (1)x(4)
|
1
|
7.500.000.000
|
0.8475
|
6.335.932.203,39
|
6.335.932.203,39
|
2
|
7.500.000.000
|
0.7182
|
5.386.383.223,21
|
10.772.766.446,42
|
3
|
7.500.000.000
|
0.6086
|
4.564.731.545,09
|
13.694.194.635,28
|
4
|
7.500.000.000
|
0.5158
|
3.868.416.563,64
|
15.473.666.254,56
|
5
|
57.500.000.000
|
0.4371
|
25.133.779.933,25
|
125,668.899.666,26
|
|
|
|
45.309.243.468,59
|
171.965.459.205,91
|
Baris terakhir kolom (4) menjukan
harga obligasi,yaitu total dari present value arus kas.
Baris terakhir kolom (5) merupakan
jumlah dari total present value tertimbang

Besarnya eksposur suku bunga perusahaan adalah
![]() |
P= harga dari pinjaman atau kredit yang dihitung
Bunga Mengambang vs Tetap
Dua jenis sekuritas pinjaman:
v Sekuritas dengan bunga tetap
v Sekuritas dengan bunga mengambang
Contoh sekuritas dengan bunga tetap adalah ketika meminjam uang di
bank,maka suku bunga ditetapkan 15%.
Salah satu motif penggunaan suku bunga mengambang adalah penghindaran
risiko dari gejolak suku bunga.
Penanganan Risiko
Suku Bunga
Perusahaan yang berkepentingan untuk menggunakan durasi adalah mereka yang
menanggung kewajiban membayar sekaligus memiliki sumber arus kas masuk dalam
bentuk peminjaman. Untuk menghindari risiko gejolak yield atau suku bunga, perusahaan menerapkan konsep ini.
Penghindaran risiko dengan menggunakan konsep durasi memunculkan risiko bentuk lain yaitu: risiko
jatuh tempo (maturity risk). Dua
obligasi dengan durasi yang sama bisa jadi jatuh temponya berbeda. Demikian
juga dengan kewajiban dan arus kas mausk bisa memiliki durasi yang sama, tapi
jatuh temponya berbeda. Manajemen perlu melakukan pengawasan terhadap durasi
tetapi juga jatuh tempo dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Suku bunga mengambang dapat mengurangi risiko suku bunga dengan melakukan
swap. Swap merupakan kontrak tukar menukar suku bunga dengan pihak lain.
Obligasi yang dijual dengan suku bunga mengambang bisa melakukan penukaran suku
bunga dengan pihak lain supaya mejadi bunga tetap. Unutk memudahkan swap
perusahaan bisa meminta jasa bank investasi.
Risiko Ekonomi Global
Risiko yang termasuk dalam risiko
ekonomi global antara lain: risiko penjminan, risiko merger dan akuisisi
global, risiko hukum internasinal dan risiko negara.
Risiko Penjaminan
Muncul sebagai akibat transaksi lintas negara memerlukan jaminan untuk
memproteksi supaya transaksi aman. Misalnya eksportir tidak mampu atau salah
dalam menyiapkan dokumen yang menjadi persyaratan dalam L/C.
Merger dan akuisisi yangmelintas batas negara memunculkan risiko yang lebih
besar dibanding merger dan akuisisi dalam negeri. Seperti fakto tidak terlalu
kenalnya suasana lokal negara dimana perusahaan akuisisi.
Risiko negara adalah yang tidak kalah penting untuk memasuki suatu negara
secara langsung yaiut perusahaan yang melakukan investasi langsung (greenfield
investment) atau melalui akuisisi.
Risiko negara dikategorikandalam tiga jenis yaitu :
1.
Risiko
politik, berkaitan dengan perundangan dan sistem pemerintahan
2.
Risiko keuangan
negara
3.
Risiko ekonomi
Risiko politik dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1.
Risiko
politik makro, yang berdampak pada seluruh sektor, mis perubahaan sistem
pemerintahan dan perundangan
2.
Risiko
politik mikro, yang berdampak pada bidang industri atau perusahaan tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar