Definisi:
Banyak definisi tentang risiko yang intinya
tentang ketidakpastian mengenai kemungkinan terjadinya sesuatu yang dapat
menimbulkan kerugian. Namun demikian, risiko dan ketidakpastian bisa dibedakan
dengan pertanyaan apakah ketidakpastian itu
expected (dapat diperkirakan). Kalau expected itu berarti risiko, sedangkan kalau unexpected itu adalah
ketidakpastian.
Risiko
vs Ketidakpastian
Risiko
|
Ketidakpastian
|
Subyek yang kuantitatif berdasarkan empiris
|
Subyek yang tidak kuantitatif
|
Dapat mengukur kemungkinan nilai suatu kejadian dengan fluktuasinya.
|
Tidak dapat mengukur fluktuasi dengan probabilitas.
|
Ada data pendukung (pengetahuan) mengenai kemungkinan
kejadian
|
Tidak ada data pendukung (pengetahuan) mengenai
kemungkinan kejadian
|
Unknown but quantified
outcomes
|
Unknown and
unquantified outcomes
|
Beberapa Istilah Penting Terkait Risiko
Peril (bencana, musibah)
Penyebab langsung kerugian, contoh
kebakaran, badai, mati
muda, penyakit, kecerobohan, dll.
Hazard (Bahaya)
Keadaan yang menimbulkan atau meningkatkan
terjadinya chance of loss dari suatu
bencana tertentu.
-
Physical Hazard à bersumber pada karakteristik
secara fisik dari suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril. Contoh:
·
Pohon
dengan dedaunan kering di musim kemarau;
·
Cuaca berkabut,
·
Jalan becek, dll.
-
Moral Hazard à bersumber dari orang ybs yang berkaitan dengan sikap
mental, pandangan hidup, dan kebiasaannya yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya sesuatu peril. Contoh: Pelupa, boros, dll.
-
Morale Hazard à Meskipun pada dasarnya orang tidak menginginkan kerugian,
tetapi karena merasa ia telah memperoleh jaminan baik atas diri maupun
hartanya, seringkali menimbulkan kecerobohan atau kurang hati-hati. Contoh: karena diri dan mobilnya diasuransikan,
seseorang sembrono mengemudikan mobilnya.
-
Legal Hazard à perbuatan yang mengabaikan Peraturan atau UU yang
berlaku (melanggar hukum) sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya peril. Contoh: tidak memakai sabuk
pengaman.
Exposure
Keadaan atau obyek yang mengandung kemungkinan
terjadinya peril sehingga merupakan
keadaan yang menjadi obyek dari upaya penanggulangan risiko, khususnya di
bidang pertanggungan.
Probabilitas/Kemungkinan à kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa.
The
Law of the Large Number (Hukum Bilangan Besar)
Makin besar jumlah exposure
yang diramalkan akan semakin cermat hasil peramalan yang diperoleh.
Klasifikasi Risiko
Risiko dapat diklasifikasikan
(dikategorikan) berdasarkan sudut pandang, seperti:
a) Sudut Pandang Penyebab:
- Risiko Keuangan à harga,
tingkat bunga, mata uang asing.
- Risiko Operasional à manusia,
teknologi, dan alam.
b) Sudut Pandang Akibat:
- Risiko
Murni à kalau terjadi
pasti terjadi kerugian.
- Risiko Spekulatif à kalau terjadi
bisa kerugian bisa pula keuntungan.
c) Sudut Pandang Aktivitas:
Berbagai macam risiko yang
muncul karena aktivitas, seperti: risiko pemberian kredit, risiko perjalanan,
dll.
d) Sudut Pandang Kejadian:
Berbagai macam risiko yang
muncul karena aktivitas, seperti: risiko kebakaran, risiko anjloknya mata uang
rupiah, dll.
Satu risiko bisa masuk dalam 4 (empat)
sudut pandang di atas.
Risiko Sistematik dan Spesifik
Risiko Sistematik (systematic risk) disebut juga nondiversiviable
risk. Ciri risiko ini adalah tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan
cara penggabungan berbagai risiko.
Risiko Spesifik (specific risk) atau disebut juga diversiviable risk dapat dihilangkan melalui proses penggabungan (pooling). Contohnya: bisnis penjualan
es krim di musim panas dan penjualan payung di musim hujan.
Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi
Karena faktor kompleksitas risiko,
kondisi eksternal, dan ketersediaan produk pengelolaan risiko, maka manajemen
risiko model Tradisional (Konvensional) harus bergeser ke Model Korporat
Terintegrasi. Apa bedanya??
Konvensional
|
Korporat
Terintegrasi
|
Risiko bersifat murni
|
Murni dan spekulatif
|
Risiko itu sumber masalah
|
Sumber keunggulan bersaing
|
Risiko menimbulkan bahaya
|
Merupakan modal
|
Risiko harus diminimisasi
|
Harus dikelola dalam portofolio
|
Memindahkan ke pihak lain merupakan cara terbaik
|
Ada beberapa metode pengelolaan risiko
|
Risiko dikelola pada setiap kotak organisasi
|
Dikelola secara terintegrasi.
|
Perbandingan Manajemen Risiko Konvensional versus Korporat Terintegrasi (Djohanputro,
Bramantyo : 2008 p. 39).
Fungsi Manajemen Risiko
1)
Menemukan kerugian potensial.
2)
Mengevaluasi kerugian potensial.
·
Frekuensi?
·
Kegawatannya?
·
Memilih teknik/cara atau kombinasinya untuk menanggulangi
kerugian.
Proses Pengelolaan Risiko
|
|
PROSES
|
|
OUTPUT
|
|
|
|
|
|
|
|
![]() ![]() |
|
![]() |
![]() |
Daftar Risiko
|
|
|
|
|
|
|
|
EVALUASI
|
|
PENGUKURAN RISIKO
|
![]() |
1. Peta Risiko
2. Status Risiko
|
|
![]() ![]() |
|
![]() |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PENANGANAN RISIKO
|
![]() |
Usulan (Penanganan Risiko)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan dan Output (Kontour:
2008, p. 31)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar