MENGAPA PERUSAHAAN BERINVESTASI PADA
PERUSAHAAN LAIN
Perusahaan berinvestasi pada efek utang
dan ekuitas perusahaan lain untuk sejumlah alasan. Lima dari alasan yang umum
antara lain adalah:
1.
Pelindung
Keamanan
Microsoft memiliki kas
dan investasi jangka pendek lebih banyak dari perusahaan lain. Pada tanggal
30 Juni 2001, Microsoft melaporkan sejumlah $31,6 miliar kas dan investasi
jangka pendek. Dari jumlah ini, hanya $1,145 juta yang betul-betul merupakan
kas; sisanya adalah campuran antara sertifikat deposito, efek US Treasury,
wesel dan obligasi perusahaan, dan efek berbunga jangka pendek lainnya.
Intinya, Microsoft telah menyimpan sejumlah besar kas dalam bentuk pinjaman
berbunga di berbagai bank, lembaga pemerintah, atau institusi lain. Kemudian
dilaporkan bahwa Bill Gates memiliki suatu aturan yaitu bahwa Microsoft harus
selalu memiliki saldo investasi yang lancar dalam jumlah yang cukup besar untuk
dapat beroperasi selama setahun tanpa pendapatan. Maka, saldo investasi yang
besar ini adalah suatu pelindung keamanan untuk memastikan bahwa Microsoft
dapat terus beroperasi bahkan dalam keadaan paling kritis sekalipun.
Perusahaan-perusahaan lain juga memiliki pelindung keamanan dalam skala yang
lebih kecil, tetapi prinsip umumnya adalah bahwa investasi terkadang dibuat
untuk menyediakan sumber dana yang siap pakai kapan saja dibutuhkan oleh
perusahaan.
2.
Kebutuhan Kas
Yang Siklikal (Musiman)
Sebagian perusahaan
bersifat musiman, yang membutuhkan penyediaan banyak persediaan sehinga membutuhkan
sejumlah besar kas, yang kemudian diikuti dengan tingkat penjualan dan
penerimaan kas yang tinggi. Tentu saja, sebagian besar perusahaan tidak puas
dengan tingkat suku bunga simpanan bank yang rendah dan beralih pada alternatif
investasi lainnya. Berinvestasi pada saham (ekuitas) dan obligasi (utang) dari
perusahaan lain memungkinkan perusahaan untuk menyimpan surplus kas musimannya
dan mendapatkan tingkat bunga yan lebih tinggi dengan menerima tingkat risiko
yang lebih tinggi.
3.
Investasi
Untuk Suatu Imbal Hasil
Alasan
lain bagi perusahaan untuk berinvestasi pada saham dan obligasi di perusahaan
lain adalah semata-mata untuk menghasilkan uang. Sebagian besar perusahaan AS
berinvestasi pada jumlah terbatas hanya untuk mendapatkan suatu imbal hasil. Hal ini karena
perusahaan-perusahaan tersebut, seperti Microsoft, Intel dan Mc.Donal’s
bukanlah pakar dalam bidang investasi. Namunn, mereka hebat dalam membuat
perangkat lunak, mengembangkan chip komputer, dan menjual hamburger. Maka,
berlasan bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk berkonsentrasi pada
keputusan operasional yang sesuai dengan jenis usaha mereka, daripada
menghabiskan waktu yang berharga dari pihak manajemen mereka untuk memahami
pasar saham dan obligasi.
4.
Investasi Untuk mendapatkan Pengaruh
Untuk perusahaan di
mana Berkshire Hathaway menjadi salah satu pemegang saham utamanya, Warren
Buffet tidak mau menjadi investor pasif. Contohnya,
ia berada dalam jajaran direksi dari The Coca Cola Company, The Gillette
Company, dan The Washington Post Company. Secara umum, perusahaan dapat
berinvestasi pada perusahaan lain untuk mendapatkan suatu imbalan hasil,
misalnya saja supaya mampu untuk memastikan pasokan bahan baku, untuk mempengaruh dewan direksi, atau
untuk mendivesifikasi penawaran produk mereka.
5.
Pembelian
Untuk Mendapatkan Pengendalian
Ketika sebuah
perusahaan membeli saham perusahan lain dalam jumlah yang cukup besar untuk
dapat mengendalikan keputusan operasi, unvestasi dan keuangan perusahaan
tersebut, maka di butuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda untuk akuisisi
tersebut. Untuk tujuan akuntnasi, suatu induk perusahaan diminta untuk
melaporkan hasil dari semua anak perusahaan di mana induk perusahaan itu
memiliki lebih dari 50% kepemilikan, seolah-olah anak perusahaan dan induk
perusahaan tersebut adalah satu perusahaan.
AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA
Metode yang digunakan
untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pada tingkat pengaruh atau
pengendalian yang dimiliki investor terhadap investee.
Konsolidasi melibatkan
penggabungan untuk pelaporan keuangan aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban
individuall untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa
seakan-akan mereka adalah satu perusahaan. Termasuk dalam prosedur ini
pengeliminasian semua kepemilikan dan aktifitas antarperusahaan. Konsolidasi
umumnya tepat jika satu perusahaan, disebut induk perusahaan (parent),
mengendalikan perusahaan lain, disebut anak perusahaan (subsidiary). Anak
perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan disebut anak
perusahaan tidak dikonsolidasikan (unconsolidated subsidiary) dan disajikan
sebagai investasi pada neraca induk perusahaan.
Metode
ekuitas (equity method) digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor
mempunyai pengaruh signifikan (significant influence) dalam kebijakan operasi
dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode ekuitas tidak dapat
digunakan sbagai pengganti konsolidasi jika konsolidasi sesuai, dan karena itu
penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk pelaporan investasi. Selain pada
anak perusahaan. Metode ini paling sering digunakan ketika satu perusahaan
mempunyai kepemilikan antara 20% samapai 50% pada saham bbiasa perusahaan lain.
Dalam metide ekuitas, investir mengakui pendapatan dari investasi ketika
investee memperoleh laba. Tidak seperti konsolidasi yang menggabungkan aktiva,
kewajiban, pendapatann dan beban individual dari investee dengan investor,
investasi dilaporkan sebagai satu baris dalam laporan laba rugi investor.
Investasi menyajikan bagian investor atas aktiva bersih investee, dan
pendapatan yang diakui adalah bagian investor atas laba bersih investee.
Metode biaya (cost method) digunakan
dalam pelaporan investasi dalam efek dan ekuitas yang tidak diperdagangkan jika
konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk digunakan. Untuk efek ekuitas
yang diperdagangkan, jika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk
digunakan, investasi biasanya dicatat menggunakan metode buata dan disesuaikan
dengan nilai pasar berdasarkan FASB Statement 115. berdasarkan metode ekuitas,
investor mengakui pendapatan investasi jika laba sudah didistribusikan oleh
investee sebagai deviden.
Neraca
Coca-Cola memberikan contoh yang baik untuk pelaporan keuangan atas investasi
menggunakan metode buata dan metode ekuitas.
Investasi dan Aktiva Lain-Lain
|
31 Desember
|
|
2002
|
2001
|
|
Investasi menggunakan
metide ekuitas:
|
$
972
|
$
788
|
Coca-Cola Enterprises Inc.
|
872
|
791
|
Coca-Cola Hellenic Perusahaan Pembotolan
S.A
|
492
|
432
|
Coca-Cola Amatil Limited
|
2.401
|
3.117
|
Lainnya, sebagian besar perusahaan
pembotolan
|
254
|
294
|
Investasi menggunakan
metode biaya, sebagian besar perusahaan pembotolan
|
2.694
|
2.792
|
Aktiva lain-lain
|
$
7.685
|
$
8.214
|
Dalam
situasi normal, perusahaan menggunakan metode biaya atau ekuitas untuk tujuan
pelaporan keuangan juga menggunakan metode tersebut untuk akuntansi investasi
dalam pembukuannya. Jika laporan keuangan konsolidasi dibuat untuk tujuan pelaporan
keuangan, induk perusahaan masih harus mencatat investasi dalam pembukuannya
menggunakan metode biaya atau metode ekuitas walaupun akun investasi dan
pendapatan investasi harus dieliminasi dalam pembuatan laporan konsolidasi.
METODE BIAYA
Investasi dalam perusahaan lain yang
dicatat menggunakan metode biaya dicatat oleh investor berdasarkan biaya
histrisnya. Pendapatan diakui oleh investor jika dividen diumumkan oleh
investee. Metode biaya digunakan ketika investor tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikan atau tidak mempunyai pengaruh yang signifikan atas investee.
Ketidakmampuan investor untuk mengendalikan atau mempengaruhi investee secara
signifikan dapat disebabkan karena besarnya investasi,umumnya pada tingkat
kepemilikan saham biasa kurang dari 20%, dalam beberapa situasi, faktor-faktor
lain, seperti kepailitan investee, membatasi investor untuk mempunyai kendali
atau pengaruh yang signifikan tanpa melihat besarnya ukuran investasi pada
investee.
PROSEDUR AKUNTANSI BERDASARKAN METODE BIAYA
Metode biaya konsisten dengan perlakuan
akuntansi atas aktiva tidak lancar. Pada saat pembelian, investor mencatat
investasi pada saham biasa sebesar total biaya perolehan yang terjadi pada saat
pembelian dilakukan. Setelah itu, dalam metode biaya nilai tercatat investasi
tidak berubah; investasi tetap dicatat sebesar biaya perolehan awalnya sampai
investasi tersebut dijual. Pendapatan dari investasi diakui oleh investor
ketika dividen diumumkan oleh investee. Apabila investee mengumumkan pembagian
dividen, investor mempunyai klam legal terhadap investee untuk bagian
proporsional dari dividen dan realisasi pendapatan dianggap cukup pasti untuk
dapat diakui. Pengakuan pendapatan investasi sebelum pengumuman dianggap tidak
sesuai karena pendapatan investee tidak tersedia untuk pemilik sampai dividen
diumumkan.
Untuk
mengilustrasikan metode biaya, asumsikan ABC Company membeli 20% saham biasa XYZ
Company senilai $100.000 pada awal tahun tetapi tidak mempunyai pengaruh
signifikan atas XYZ. Selama tahun berjalan, XYZ mempunyai laba bersih $50.000
dan membayar dividen $20.000. ABC Company mencatat ayat jurnal berikut
1)
|
Investasi pada
Saham Biasa XYZ
|
100.000
|
|
|
Kas
|
|
100.000
|
|
Mencatat
pembelian saham biasa XYZ Company
|
||
2)
|
Kas
|
4.000
|
|
|
Pendapatan Dividen
|
|
4.000
|
Mencatat
pendapatan dividen dari XYZ Company
$20.000 x 0,20
|
PENGUMUMAN DIVIDEN
LEBIH BESAR DARI LABA SEJAK AKUISISI
Perlakuan khusus
diharuskan dalam metode biaya pada situasi di mana investor memegang saham
biasa di perusahaan yang mengumumkan dividen lebih besar dari laba yang
diperolehnya sejak investor mengakuisisi saham investee. Dividen yang diterima
pada awalnya dipandang mencerminkan laba investee dari tanggal pembelian
investasi sampai tanggal pengumuman dividen. Semua dividen yang diumumkan oleh
investee yang lebih besar dari laba sejak akuisisi oleh investor dianggap oleh
investor sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Bagian investor atas
dividen likuidasi tersebut diperlakukan sebagai pengembalian modal, dan saldo
investasi dikurangi oleh jumlah tersebut. Saham investee yang dibeli pada waktu
yang berbeda harus diperlakukan terpisah untuk tujuan penghitungan dividen likuidasi.
Ilustrasi Dividen Likuidasi
Untuk
mengilustrasikan pernghitungan dividen likuidasi yang diterima oleh investor,
asumsikan bahwa investor Company membeli 10% saham biasa Investee Company pada
tanggal 2 Januari 20X1. laba tahunan dan dividen dari Investee, jumlah diiden
yang diakui oleh investor tiap tahun berdasarkan metode biaya, dan pengurangan
nilai tercatat investasi Investor di Investee adalaha sebagai berikut:
Investee
Company
|
Investor
Company
|
|||||
Tahun
|
Laba
Bersih
|
Dividen
|
Laba
Kumulatif
Tidak
Didistribusikan
|
Penerimaan
Kas
|
Pendapatan
Dividen
|
Pengurangan
Saldo
Investasi
|
20X1
|
$
100.000
|
$ 70.000
|
$ 30.000
|
$ 7.000
|
$ 7.000
|
|
20X2
|
100.000
|
120.000
|
10.000
|
12.000
|
12.000
|
|
20X3
|
100.000
|
120.000
|
-0-
|
12.000
|
11.000
|
$ 1.000
|
20X4
|
100.000
|
120.000
|
-0-
|
12.000
|
10.000
|
2.000
|
20X5
|
100.000
|
120.000
|
30.000
|
7.000
|
7.000
|
|
Investor Company
mencatat bagian 10% atas dividen Investee sebagai pendapatan tahun 20X1 karena
laba Investee lebih besar dari dividennya. Tahun 20X2, dividen Investee lebih besar
dibandingkan laba untuk tahun tersebut, tetapi kumulatif dividen yang diumumkan
sejak tanggal 2 januari 20X1, tanggal Investor mengakuisisi saham Investee,
tidak melebihi laba Investee sejak tanggal tersebut. Oleh karena itu,
Investor tetap mencatat bagian 10% atas dividen sebagai pendapatan. Pada akhir
tahun 20X3, dividen yang diumumkan Investee sejak tanggal 1 Januari 20X1 total
sejumlah $ 310.000, sedangkan laba Investee sejak tanggal tersebut sejumlah
total hanya $300.000. jadi, dari sudut Investor, $10.000 dari dividen yang
diterima tahun 20X3 merupakan pengembalian modal sedangkan sisa $110.000
merupakan pembagian laba. Investor mempunyai bagian 10% atas tiap jumlah
tersebut. Ayat jurnal untuk mencatat dividen tahun 20X3 pada pembukuan Investor
adalah:
(3)
|
Kas
|
12.000
|
|
|
Investasi pada Saham Investee Company
|
|
1.000
|
|
Pendapatan Dividen
|
|
11.000
|
Mencatat
penerimaan dividen tahun 20X3 dari Investee Company:
$12.000 =
$120.000 x 0,10
$1.000 =
($310.000-$300.000) x 0,10
$11.000 =
($120.000-$10.000) x 0,10
|
Setelah Investor mencatat dividen
likuidasi, perbandingan untuk periode berikutnya antara laba dan dividen
kumulatif dari investee didasarkan pada tanggal dividen likuidasi terakhir,
bukan tanggal investor mengakuisisi saham investee. Dalam contoh, Investor
Company mencatat dividen likuidasi di tahun 20X3 dan 20X4. setelah tahun 20X4,
Investor membandingkan laba dan dividen dari Investee dari tanggal lukuidasi
yang terakhir di tahun 20X4 bukan membandingkan dari tanggal 2 Januari 20X1.
semua dividen yang dibayar di tahun 20X5 diperlakukan Investor sebagai
pembagian laba.
Dividen Likuidasi
setelah Perubahan Dari Metode Ekuitas
Jika sebelumnya
investor mencatat investasi menggunakan metode ekuitas dan, karena adanya penjualan sebagai investasi, berubah menjadi
metode biaya, tanggal perubahan metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi
sebagai tanggal referensi untuk menentukan dviden likuidasi. Dari tanggal
tersebut, investor harus membandingkan antara laba dan dividen investee mulai
tangal perubahan metode menjadi metode biaya.
Sudut Pandang
Investee atas Dividen Likuidasi
Dividen yang
diterima investor melebihi laba sejak tanggal akuisisi, dianggap sebagai
dividen likuidasi oleh investor, tetapi biasanya bukan merupakan dividen
likuidasi dari sudut pandang investee. Jenis dividen ini dapat timbul, sebagai
contoh, ketika saham investee dibeli oleh investor sesaat sebelum pengumuman
dividen. Investee tidak mencukupi atau jika investee secara spesifik
mengumumkan dividen likuidasi untuk seluruh pemegang saham biasa.
Akuisisi Pada
Tanggal Interim
Akuisisi investasi
selain pada awal atau akhir tahun fiskal umumnya tidak menimbulkan masalah
besar jika metode biaya digunakan untuk akuntansi investasi. Satu-satunya
kesulitan hanyalah penentuan apakah sebagian dividen yang diterima oleh
investor merupakan dividen likuidasi ketika investee mengumumkan dividen sesaat
setelah investor membeli saham investee pada situasi seperti ini, investor
harus mengestimasi jumlah laba investee untuk bagian periode di mana investor
mmpunyai saham investee dan dapat mencatat pendapatan dividen hanya sebesar
jumlah tersebut.
PERUBAHAN JUMLAH
SAHAM YANG DIMILIKI
Perubahan dalam
jumlah saham investasi dari dividen saham, pemecahan saham, atau pembalikan
saham tidak menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor. Nilai
tercatat investasi sebelum dividen saham atau pemecahan saham menjadi nilai
tercatat baru dari jumlah saham yang lebih besar atau lebih kecil tersebut.
Tetapi untuk pembelian dan penjualan saham tertentu saja memerlukan ayat jurnal
tetapi tidak menimbulkan kesulitan yang berarti dalam pencatatan dengan metode
biaya.
METODE EKUITAS
PENGGUNAAN METODE
EKUITAS
APB Opinion No.18 (telah diubah), :The Equity Method of Accounting for
Investments in Common Stock” (APB 18), mengharuskan metode ekuitas dipergunakan
untuk pelaporan investasi dalam saham biasa berikut ini:
1.
Corporate joint venture. Corporate Joint Venture
adalah perusahaan yang dimiliki dan dioperasikan oleh kelompok usaha kecil, di
mana tidak satu pun yang memiliki kepemilikan mayoritas dalam saham biasa joint
venture tersebut.
2.
perusahaan di mana kepemilikan investor atas saham
berhak suara memberikan investor “kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan
atas kebijakan operasi dan keuangan” perusahaan.
Karena adanya
kemungkinan kesulitan dalam menentukan tingkat pengaruh dalam beberapa kasus,
APB 18 menetapkan aturan berikut:
Suatu
investasi (langsung atau tidak langsung) atas 20% atau lebih dari saham berhak
suara investee harus menimbulkan keyakinan bahwa jika tidak terdapat bukti lain
yang menunjukkan sebaliknya investor mempunyai kemampuan untuk memiliki
pengaruh signifikan atas investee. Sebaliknya, investasi lebih kecil dari 20% atas saham berhak suara investee
harus menimbulkan keyakinana bahwa investor tidak mempunyai kemampuan untuk
memiliki pengaruh signifikan kecuali kemampuan tersebut dapat ditunjukkan.
Dalam sebagian besar kasus, investasi
sebesar 20% sampai 50% di saham berhak suara perusahaan lain dilaporkan
menggunakan metode ekuitas. Tetapi, harus diingat, bahwa aturan 20% tersebut
tidak berlaku jika terdapat bukti lain yang memberikan indikasi yang lebih baik
mengenai kemampuan atau ketidakmampuan investor untuk mempengaruh investee
secara signifikan.
Berapa pun besar tingkat kepemilikan,
metode ekuitas tidak sesuai jika penaruh investor dibatasi oleh situasi selain
kepemilikan saham, seperti kepailitan investee atau pembatasan yang ketat atas
ketersediaan laba atau aktiva investee asing oleh pemerintah negara lain.
EKUITAS INVESTOR ATAS INVESTEE
Pengaruh dari laba rugi dan pengumuman
dividen investee terhadap akun investasi investor dan akun lain dapat
digambarkan sebagai berikut:
Dilaporkan oleh Investee
|
Pengaruh pada Akun Investor
|
Laba bersih
|
Mencatat pendapatan dari Investasi
|
|
Meningkatkan akun Investasi
|
Rugi bersih
|
Mencatat kerugian dari Investasi
|
|
Menurunkan akun investasi
|
Pengumuman dividen
|
Mencatat aktiva (kas atau piutang)
|
|
Menurunkan akun investasi
|
PENGAKUAN PENDAPATAN
Untuk mengilustrasikan, asumsikan ABC
Company mengakuisisi pengaruh signifikan atas XYZ Company dengan membeli 20%
saham biasa XYZ Company pada awal tahun. XYZ melaporkan laba sebesar $ 60.000
untuk tahun berjalan. ABC mencatat bagiannnya atas laba XYZ sebesar $12.000
dengan ayat jurnal sebagai berikut:
(4)
|
Investasi pada
Saham XYZ Company
|
12.000
|
|
|
Pendapatan dari investee
|
|
12.000
|
Untuk mencatat
pendapatan dari investasi pada XYZ Company:
$60.000 x 0,20
|
Ayat jurnal ini
dapat disebut sebagai Akrual ekuitas (equity accrual) dan biasanya dibuat
sebagai ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode.
PENGAKUAN DIVIDEN
Investor harus
menganggap dividen yang diumumkan investee sebagai pengurang ekuitasnya di
investee sehingga mengurangi nilai tercatat investasi. Oleh karena itu, jika ABC
Company memiliki 20% saham biasa di XYZ Company dan XYZ mengumumkan dan
membayar dividen sebesar $ 20.000, ayat jurnal berikut di catat dalam pembukuan
ABC untuk mencatat bagiannnya atas dividen tersebut:
(5)
|
Kas
|
4.000
|
|
|
Investasi pada Saham XYZ Company
|
|
4.000
|
|
Mencatat
penerimaan dividen dari XYZ:
$ 20.000 x 0,20
|
NILAI TERCATAT
INVESTASI
Untuk
mengilustrasikan perubahan dalam nilai tercatat investasi dalam metode ekuitas,
asumsikan setelah ABC mengakuisisi 20% saham biasa XYZ senilai $100.000, XYZ
memperoleh laba sebesar $ 60.000 dan membayar dividen $ 20.000. Nilai tercatat
investasi diawali dengan buaya perolehan awal $ 100.000 dan bertambah sebesar
bagian ABC atas laba XYZ, yaitu $4.000. Oleh karena itu, nilai tercatat investasi
pada akhir periode adalah $108.000 ($100.000 + $12.000 - $4.000).
Akun investasi pada pembukuan ABC akan
terlihat sebagai berikut:
Investasi pada
Saham XYZ
|
|||
Biaya perolehan
awal
|
100.000
|
|
|
Akrual ekuitas
(60.000 x 0,20)
|
12.000
|
Dividen
($20.000 x 0,20)
|
4.000
|
Saldo Akhir
|
108.000
|
|
|
AKUISISI PADA
TANGGAL INTERIM
Untuk
mengilustrasikan, asumsikan ABC mengakuisisi 20% saham biasa XYZ Company pada
tanggal 1 October 20X1 senilai $109.000. XYZ mengakui laba secara merata selama
tahun 20X1 sebesar $60.000 dan membayar dividen sebesar $20.000 pada tanggal 20
Desember. Nilai tercatat investasi meningkat $ 30.000, yang menunjukkan bagian
ABC atas laba bersih XYZ yang diperoleh antara tanggal 1 Oktober dan 31
Desember, dan menurun $4.000 dari dividen yang diterima pada akhir tahun:
Investasi pada
Saham XYZ
|
|||
Biaya perolehan
awal
|
109.000
|
|
|
Akrual ekuitas
(60.000 x ¼ x 0,20)
|
3.000
|
Dividen
($20.000 x 0,20)
|
4.000
|
Saldo Akhir
|
108.000
|
|
|
PERUBAHAN JUMLAH LEMBAR SAHAM YANG DIMILIKI
PEMBELIAAN SAHAM
TAMBAHAN
Untuk
mengilustrasikan, asumsikan bahwa ABC Company memberli 20% saham biasa XYZ
Company pada tanggal 2 Januari 20X1 dan membeli lagi 10% pada tanggal 1 juli
20X1, dan pembelian saham tersebut dilakukan pada nilai bukunya. Jika XYZ
memperoleh laba sebesar $20.000 dari 2 Januari sampai 30 Juni dan memperoleh
$30.000 dari tanggal 1 juli sampai 31 Desember, total pendapatan tahun 20X1
yang diakui oleh ABC dari investasinya di XYZ adalah $13.000, dihitung sebagai
berikut:
Pendapatan, 2
Januari-30 Juni: $20.000 x 0,20
|
$ 4.000
|
Pendapatan, 1
Juli – 31 Desember: $30.000 x 0,30
|
9.000
|
Pendapatan dari
investasi, 20X1
|
$ 13.000
|
Untuk
mengilustasikan perubahan ke metode ekuitas, asumsikan bahwa Aron Corporation
membeli 15% saham biasa Zenon Company pada tanggal 2 Januri 20X1, dan tambahan
10% pada tanggal 2 Januari 20X4. Selanjutnya, asumsikan bahwa aron mengganti ke
metode ekuitas pada tanggal 2 Januari 20X4, karena ia memperoleh kemampuan
untuk memengaruhi Zenon secara signifikan. Berdasaran data laba dan dividen
Zenon berikut, dan asumsikan pembelian saham pada nilai bukunya, angka
pendapatan investasi yang dilaporkan Aron semula dan yang dinyatakan kembali
adalah sebagai berikut:
Tahun
|
Zenon
|
Pendapatan Investasi
Dilaporkan oleh Aron
|
||
Laba Bersih
|
Dividen
|
Semula Berdasarkan
Metode Biaya
|
Dinyatakan Kembali
Berdasarkan Metode Ekuitas
|
|
20X1
|
$ 15.000
|
$ 10.000
|
$ 1.500
|
$ 2.250
|
20X2
|
18.000
|
10.000
|
1.500
|
2.700
|
20X3
|
22.000
|
10.000
|
1.500
|
3.300
|
|
$55.000
|
$30.000
|
$4.500
|
$8.250
|
Akun investasi dan laba ditahan Aron
dinyatakan kembali seakan-akan metode ekuitas telah diterapkan dari tanggal
akuisisi awal. Pernyataan kembali tersebut dilakukan pada pembukuan Aron dengan
membuat ayat jurnal berikut pada tanggal 2 Januri 20X4:
(6)
|
Investasi pada Saham Zenon Company
|
3.750
|
|
|
Laba Ditahan
|
|
3.750
|
Menyatakan kembali akun investasi dari
metode biaya ke merode ekuitas:
$8.250 - $4.500
|
Tahun 20X4, jika Zenon melaporkan laba
bersih sebesar $30.000, maka pendapatan Investasi Aron sebesar $7.500 (25% dari
laa bersih Zenon).
PERBANDINGAN METODE BIAYA DAN METODE EKUITAS
Pos
|
Metode Biaya
|
Metode Ekuitas
|
Nilai tercatat
investasi pada tanggal akuisisi
|
Biaya perolehan
awal
|
Biaya perolehan
awal
|
Nilai tercatat
investasi pada umumnya setelah akuisisi
|
Biaya perolehan
awal
|
Biaya perolehan
awal ditambah (dikurang) bagian investor atas laba (rugi) investee dan
dikurangi bagian investor atas dividen investee dan amortisasi atau
penghapusbukuan diferensial
|
Diferensial
|
Tidak
diamortisasi atau dihapuskabukukan
|
Amortisasi atau
penurunan nilai jika terkait dengan aktiva investee dengan masa manfaat
terbatas atau aktiva yang dilepaskan
|
Pengakuan
Pendapatan oleh Investor
|
Bagian investor
atas dividen investee yang diumumkan sejak tanggal akuisisi
|
Bagian investor
atas laba investee sejaka akuisisi, dibagikan atau tidak, dikurangi dengan
amortisasi atau penghapusanbukuan diferensial
|
Dividen Investee
dari laba sejak Akuiisi oleh Investor
|
Pendapatan
|
Pengurang
investasi
|
Dividen Investee
melebihi laba sejak akuisisi oleh investor
|
Pengurang
investasi
|
Pengurang
investasi
|
INVESTASI PADA PERSEKUTUAN
ILUSTRASI METODE
PELAPORAN
Sebagai ilustrasi
metode akuntansi untuk investasi kepemilikan di persekutuan, asumsikan bahwa
tanggal 1 Januari 20X5, Albers Company menginvestasikan $200.000 untuk 40%
bagian atas modal awal AB Partnership dan 40% bagian atas laba dan rugi. Untuk
thaun 20X5, Albers melaporkan pos-pos berikut, tidak termasuk investasinya di
AB Partnership:
Pendapatan, 20X5
|
$ 700.000
|
Beban, 20X5
|
400.000
|
Aktiva, 31/12/20X5 (tidak termasuk
investasinya di AB)
|
1.000.000
|
Kewajiban, 31/12/20X5
|
$ 300.000
|
Juga asumsikan bahwa AB Partnership
melaporkan pendapatan $80.000 dan beban $50.000, tidak ada yang didistribusikan
ke maupun ditarik oleh para sekutu. Laporan keuangan untuk AB Partnership dan
Alber Company berdasarkan beberapa alternatif metode pelaporan disajikan
berikut:
BEBERAPA PERTIMBANGAN TAMBAHAN SEHUBUNGAN DENGAN METODE EKUITAS
PENETUAN PENGARUH SIGNIFIKAN
Aturan umum yang ditetap dalam APB 18 adalah metode ekuitas tepat
untuk digunakan jika investor, dengan nilai kepemilikan sahamnya di invetee,
dapat mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan
investee. Jika tidak terdapat bukti lain, kepemilikan saham biasa 20% atau lebih
dianggap sebagai indikasi bahwa investor dapat mempunyai pengaruh yang
signifikan atas investee. Tetapi, APB juga menyatakan beberapa faktor yang
dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai pengaruh
signifikan:
1.
perwakilan dalam dewan direksi
2.
partisipasi dalam pengambilan kebijakan
3.
transaksi antarperusahaan yang material
4.
pertukaran personel manajerial
5.
ketergantungan teknologi
6.
besaran investasi dalam kaitannya dengan konsentrasi
pemegang saham lain.
FASB
INTERPRETATION No.35, ”Criteria
for applying the Equity Method of Accounting for Investments in Common Stock”
(FIN 35), memberikan beberapa contoh bukti di mana investor tidak mempunyai
pengaruh signifikan atas investee:
1. Oposisi oleh investee, seperti tuntutan
atau keberatan ke badan pemerintah, menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan
untuk memengaruhi investee secara signifikan.
2. investor dan investee menandatangani
perjanjian di mana investor memberikan hal-hak signifikannya sebagai pemegang
saham
3. kepemilikan mayoritas di investee terpusat
di antara kelompok kecil pemegang saham yang mengoperasikan investee tanpa
memerhatikan investor lain.
4. investor menginginkan atau membutuhkan
informasi keuangan untuk menerapkan metode ekuitas dibandingkan dengan yang
tersedia untuk pemegang saham investee yang lain (sebagai contoh, investor
mengingikan informasi keuangan, kuartalan dari investee yang hanya
mempublikasikan laporan tahunan), berusaha untuk memperoleh informasi tersebut,
dan gagal.
5.
investor mencoba dan gagal untuk memperoleh perwakilan
pada dewan direksi.
Daftar ini tidak
terbatas hanya pada hal-hal di atas, tetapi ditujukan untuk memberikan indikaso
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah investor
mempunyai kemampuan untuk memengaruhi investee secara signifikan.
LABA ANTARPERUSAHAAN YANG BELUM
DIREALISASI
Ilustrasi penyesuaian laba belum
direalisasi
Untuk mengilustrasikan penyesuaian untuk
laba antar perusahaan belum direalisasi dalam metode ekuitas, asumsikan bahwa
Palit Corporation mempunyai 40% saham biasa Label Manufacturing. Selama tahun
20X1, palit menjual persediaan ke Label senilai $ 10.000; biaya perolehan
persediaan tersebut adalah $ 7.000. Label menjual sepertiga dari persediaan
tersebut ke pihak luar selama tahun 20X1 dan dua pertiga dari persediaan tersebut
masih terdapat di persediaan akhir. Jumlah laba belum direalisasi dihitung
sebagai berikut:
Total laba antarperusahaan $ 10.000 - $
7.000 = $ 3.000
|
Bagian belum direlaisasi $
3.000 x 2/3 = $ 2.000
|
Asumsikan bahwa label melaporkan laba
bersih sebesar $ 60.000 untuk tahun 20X1 dan tidak mengumumkan deviden, ayat
jurnal berikut dicatat dalam pembukuan Palit pada akhir tahun 20X1:
(7)
|
Investasi pada
saham Label Manufacturing
|
24.000
|
|
|
Pendapatan dari Label Manufacturing
|
|
24.000
|
|
Mencatat
pendpatan metode ekuitas:
$60.000 x 0,40
|
||
(8)
|
Pendapatan dari
Label Manufacturing
|
2.000
|
|
|
Investasi pada Saham Label Manufacturing
|
|
2.000
|
|
Menghilangkan
laba antarperusahaan yang belum direalisasi
|
Jika semua
persediaan yang tersisa dijual pada tahun 20X2, ayat jurnal berikut akan dibuat
dalam pembukuan Palit pada akhir tahin 20X2 untuk mencatat realisasi laba antar
perusahaan yang sebelumnya belum di realisasi:
31 Desember 20X2
|
|||
(9)
|
Investasi pada
Saham label Manufacturing
|
2.000
|
|
|
Pendapatan dari Label Manufacturing
|
|
2.000
|
|
Mengakui laba
antar perusahaan yang direalisasi
|
ATURAN TAMBAHAN
DARI APB-18
APB 18, pernyataan yang mengatur pelaporan metde ekuitas,
termasuk di dalamnya beberapa aturan tambahan berikut:
1.
Bagian investor atas keuntungan/kerugian lkuar biasa
investee, penyesuaian periode sebelumnya, dan penyesuaian kumulatif karena
perubahan prinsip akuntansi harus dilaporkan oleh investor, jika material.
2.
Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi
nilai tercatat investasi, maka metode ekuitas tidak lagi dipergunakan jika
niilai investasi telah menjadi nol. Tidak ada lagi kerugian yang diakui oleh
investor kecuali investor mempunyai komitmen untuk memberikan bantuan keuangan
untuk investee atau kecuali dapat diyakini bahwa investee akan kembali
mendapatkan keuntungan. Jika, setelah metode ekuitas tidak lagi dipergunakan,
investee melaporkan laba bersih, maka investor harus menggunakan metode ekuitas
kembali, tetapi hanya setelah bagian investor atas laba bersih sama dengan
bagiannya atas rugi yang sebelumnya tidak diakui.
3.
dividen preferan dari investeeharus dikurangi dari
laba bersih investee jika diumumkan atau diumumkan atau tidak, jika saham
preferen kumulatif, sebelum investor menghitung bagiannya atas laba investee.
APB 18 juga termasuk beberapa keharusan pengungkapan. Jika
menggunakan metode ekuitas, investor harus mengungkapkan:
1.
Nama dan persentasi kepemilikan tiap investee.
2.
Kebijakan akuntansi investor sehubungan dengan investasi
pada saham biasa, termasuk alasan untuk tidak mengikuti kriteria 20% yang
ditetapkan dalam APB 18.
3.
Jumlah dan perlakuan akuntansi atas diferensial.
4.
nilai pasar agregat dari tiap investasi pada anak
perusahaan yang dapat diidentifikasi jika tersedia nilai pasarnya.
5.
laporan keuangan terpisah untuk atau informasi ikhtisar
dari aktiva, kewajiban, dan hasil operasi dari perusahaan joint venture dari
investor, jika material secara agregat.
ILUSTRASI PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN
Sebagai contoh untuk perlakuan pajak
penghasilan sehubunbgan dengan investasi pada
Jenis Investee
|
Penghitungan Beban
Pajak Penghasilan Investor
|
Investee metode ekuitas
|
Tarif Pajak x (bagian investor atas
laba bersih investee – pengurang dividen) a
|
Investee metode biaya
|
Tarif pajak x (dividen diterima –
pengurang dividen)
|
a Tidak perlu
melakukan akrual pajak jika laba akan didistribusikan dalam transfer bebas
pajak atau jika ada bukti laba anak perusahaan asing atau corporate joint
venture asing akan diinvestasikan kembali secara permanen
|
Perusahan lain dimana investor dan
investor melaporkan SPT terpisah, asumsikan bahwa T Company memiliki 20% saham
biasa S Company. S melaporkan laba bersih sebesar $100.000 (setelah dikurangi
pajak penghasilan) untuk tahun 20X1 dan mengumumkan dividen sebesar $30.000. T
melaporkan laba sebelum pajak sebesar $500.000 dari operasinya sendiri, tidak
termasuk pendapatan investasi. Asumsikan tarif pajak federal dan negara bagian
gabungan dari T adalah 40%. T menghitung utang pajak penghasilannya sebagai
berikut:
Laba operasi terpisah
|
$ 500.000
|
Pendapatan dividen: $30.000 x 0,20
|
6.000
|
Total laba
|
$ 506.000
|
Pengurang dividen: $6.000 x 0,80
|
(4.800)
|
Laba kena pajak
|
$ 501.200
|
Tarif pajak efektif
|
x 0,40
|
Utang pajak penghasilan
|
$ 200.480
|
Beban pajak penghasilan yang akan
dilaporkan dalam laporan laba rugi T dan utang pajak tangguhan yang akan
dilaporkan dalam neraca akhir tahun T dihitung sebagai berikut:
|
Metode Pelaporan
|
|
Biaya
|
Ekuitas
|
|
Penghitungan laba akuntansi sebelum pajak yang dilaporkan
|
|
|
Laba operasi terpisah
|
$ 500.000
|
$ 500.000
|
Pendapatan dari investee
|
6.000
|
20.000
|
Laba sebelum Pajak
|
$ 506.000
|
$ 520.000
|
|
|
|
Penghitung beban pajak
|
|
|
Laba sebelum pajak
|
$506.000
|
$520.000
|
Laba tidak kena pajak
|
|
|
($ 6.000 x 0,80)
|
(4.800)
|
|
($20.000 x 0,80)
|
|
(16.000)
|
Laba kena pajak akuntansi
|
$ 501.200
|
$ 504.000
|
Tarif pajak penghasilan
|
x 0,40
|
x 0,40
|
Beban pajak penghasilan
|
$200.480
|
$201.600
|
|
|
|
Penghitungan Kewajiban pajak tangguhan
|
|
|
Laba kena pajak akuntansi
|
$ 501.200
|
$504.000
|
Laba kena pajak SPT
|
(501.200)
|
(501.200)
|
Perbedaan temporer
|
$ 0
|
$ 2.800
|
Tarif pajak penghasilan
|
|
x 0,40
|
Kewajiban pajak tangguhan
|
$ 0
|
$ 1 . 120
|
Ayat jurnal dalam pembukuan T untuk
mencatat beban pajak penghasilan untuk tahun 20X1 berdasarkan metode pelaporan
ekuitas adlah:
(10)
|
Beban pajak penghasilan
|
201.600
|
|
|
Utang pajak penghasilan
|
|
200.480
|
|
Kewajiban pajak tangguhan
|
|
1.120
|
|
Mencatat beban pajak penghasilan untuk
tahun 20X1:
$ 1.120 = $ 2.800 x 0,40
|
AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA ANAK
PERUSAHAAN
Perusahaan dibebaskan untuk mengadopsi
prosedur yang mereka inginkan dalam akuntansi untuk investasi dalam anak
perusahaan yang dikendalikan dalam pembukuannya. Karena investasi dalam anak
perusahaan yang dikonsolidasi dieliminasi dalam pembuatan laporan keuangan
konsolidasi, laporan keuangan konsolidasi tidak terpengaruh oleh prosedur yang
digunakan untuk pencatatan investasi dalam pembukuan induk perusahaan.
Perusahaan mempunyai tiga pendekatan yang
berbeda dalam penggunaan akuntansi untuk anak perusahaan yang dikonsolidasi:
1.
Metode ekuitas disesuaikan penuh
2.
Metode ekuitas versi modifikasi
3.
Metode biaya
Beberapa versi modifikasi dari metode
ekuitas sering ditemukan dalam praktik, dan semuanya biasa disebut sebagai
metode ekuitas modifikasi (modified equity method). Beberapa perusahaan
menerapkan metode ekuitas tanpa membuat penyesuaian untuk laba antarperusahaan
belum direalisasi dan amortisasi diferensial. Beberapa perusahaan membuat
penyesuaian untuk amortisasi diferensial tetapi tidak membuat penyesuaian untuk
laba antarperusahaan belum direalisasi. Walaupu metode ekuitas versi modifikasi
tidak diterima untuk tujuan pelaporan keuangan, metode ini menmungkinkan
pencatatan yang lebih efisien untuk induk perusahaan jika digunakan dalam
pembukuan dalam kondisi diharuskanya konsolidasi anak perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar